Without Blood

Without Blood (2025) Pada suatu peternakan terpencil di wilayah perbatasan yang gersang, seorang dokter bernama Manuel Roca tinggal bersama dua anaknya di rumah kayu jauh dari keramaian. Suatu malam, empat orang bersenjata datang dengan misi balas dendam, menyerbu rumah keluarga Roca dan menewaskan ayah serta anak laki‑lakinya, sementara anak perempuannya, Nina—masih anak kecil—tersembunyi di bawah lantai dan menyaksikan tragedi itu dengan mata kecilnya.

Bertahun‑tahun kemudian, Nina yang kini sudah dewasa dan dihantui oleh masa lalu, kembali ke jejak peristiwa yang menghancurkan keluarganya. Ia bersua dengan Tito, pria yang mempunyai hubungan misterius dengan tragedi yang silam — sebuah pertemuan yang tampaknya kebetulan namun sesungguhnya tidak. Dalam konfrontasi yang perlahan membongkar rahasia, Nina mulai menyadari bahwa perang mungkin telah usai secara besar‑besaran, namun bayangannya belum lenyap bagi semua orang yang terlibat.

Percakapan demi percakapan terbuka, di antara bayang‑bayang kesedihan, balas dendam, dan pencarian makna atas kehilangan. Nina menuntut jawaban, Tito menghadapi penyesalan, dan keduanya terperangkap dalam jaringan memori yang sulit dilupakan. Setiap pengakuan membawa luka lama ke permukaan, dan kebun‑kayu di tengah padang kering seakan menjadi saksi bisu dari trauma yang tidak selesai.

Film ini menggali tema universal tentang perang, trauma, memori dan penyembuhan — bahwa meskipun darah telah tertumpah, jejaknya tetap membekas. Melalui narasi yang minimalis namun intens, Without Blood mengajak penonton merenung tentang bagaimana kekerasan masa lalu membentuk hubungan manusia dan bagaimana satu tindakan bisa menimbulkan gelombang yang menghantui sepanjang hidup.

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *