
Wilting Rose
Wilting Rose Di sebuah kota kecil yang terletak di dataran tinggi, tumbuhlah taman mawar legendaris yang dipelihara oleh keluarga Rose selama tiga generasi. Mawar Diana, varietas langka yang hanya mekar sekali dalam lima tahun, menjadi simbol harapan dan cinta yang tak tergoyahkan. Rose, sosok tua penjaga taman itu, percaya bahwa kehadiran bunga tersebut mampu menyembuhkan luka batin penduduk sekitar — hingga suatu ketika, Diana tiba‑tiba layu dalam semalam dan taman mulai menebar aura mencekam.
Sophia, cucu Rose yang baru kembali dari kampung halamannya setelah lama tinggal di kota besar, merasakan gelombang kesedihan tak kasat mata memancar dari taman itu. Dia bertekad menyelidiki penyebab kemerosotan bunga legendaris tersebut. Dengan bantuan teman masa kecilnya, Lukas—seorang ahli botani—Sophia menelusuri jejak sejarah tanah taman dan ritual misterius yang pernah dilakukan oleh leluhur mereka.
Saat mereka menggali lebih dalam, terungkap bahwa kemunduran Diana terkait dengan rahasia kelam masa lalu: konflik cinta terlarang antara leluhur keluarga Rose dan seorang penyihir hutan. Dalam pertempuran magis yang berujung tragis, kutukan diyakini dilepas atas taman tersebut. Sophia dan Lukas kini harus menghadapi entitas kuno yang membayangi bunga mawar, mencari cara mendamaikan rasa sakit leluhur, sekaligus melindungi taman dari ancaman modern seperti pengembangan lahan komersial.
Dengan atmosfer film yang menggabungkan horor rakyat, drama keluarga, dan sentuhan fantasi magis, Wilting Rose menyuguhkan perpaduan emosi mendalam dan visual alam yang memesona. Cerita ini mengajak penonton merasakan kekuatan warisan, cinta yang tak lekang oleh waktu, serta harga yang harus dibayar demi mengembalikan harapan. Pada akhirnya, Sophia belajar bahwa untuk menyembuhkan luka historis, kita tak cukup hanya menanam benih—melainkan juga menumbuhkan keberanian dan cinta dari dalam diri.
0 Comments