
Uppercut
Uppercut dibuka dengan Toni Williams (Luise Großmann), seorang manajer tinju wanita yang sukses dan penuh percaya diri, sedang memberi semangat kepada petinju andalannya, Payne Harris (Jordan E. Cooper), sebelum sebuah pertarungan besar. Adegan ini menggambarkan sisi profesional dan karier Toni yang mapan di industri tinju—sebuah dunia yang umumnya dikuasai oleh pria.
Tiba-tiba cerita melompat mundur ke masa lalu, saat Toni masih seorang mahasiswa yang belum menemukan jati diri. Ia berjalan di jalanan New York, lalu memasuki sebuah gym kosong dan di sana bertemu dengan Elliott Duffond (Ving Rhames), mantan juara tinju yang menjadi pemilik gym. Dengan kekerasan dan keteguhan hati, Toni memaksa Elliott untuk melatihnya—meskipun awalnya ia enggan. Dari latihan malam penuh ketegangan inilah hubungan mentor-murid yang berakar mulai tumbuh.
Sepanjang film, narasi bergerak bolak-balik antara dua timeline—masa lalu latihan dengan Elliott dan masa kini Toni sebagai manajer sukses. Di masa kini, Toni menghadapi dilema profesional dan pribadinya: ia absen secara fisik dari arena saat pertarungan penting Payne berlangsung, memilih menonton lewat televisi di ruangan terpisah sambil sibuk dengan kondisi anaknya dan masalah lain. Keputusannya ini memicu kritik dan kecemasan dari sekitarnya.
Di akhir cerita, meski Payne kalah dalam pertandingan itu, momen tersebut menjadi titik balik bagi Toni: ia akhirnya menyadari bahwa kekuatan sejati bukan pada kemenangan semata, melainkan keberanian untuk menunjukkan kerentanan dan mendukung orang lain di tengah cobaan. Dengan mengenang ajaran dan persahabatannya bersama Elliott, Toni memutuskan untuk hadir langsung di sisi petinju—sebuah simbol pengakuan terhadap peran manusiawi di balik ketangguhan karier.
0 Comments