Undercurrent Film ini berlatar di sebuah desa yang terletak dekat perbatasan Korea Utara–Selatan. Suara meriam militer dan propaganda Korea Utara terdengar nyaris setiap hari, menggambarkan ketegangan geopolitik yang menghantui kehidupan warga setempat. Dalam suasana musim panas, ketegangan itu menjadi latar yang kontras bagi kisah dua saudara—seorang kakak dan adik—yang menjalani liburan mereka dengan sederhana.

Saat tengah memetik beri di gunung, kakak dan adik tersebut menemukan sebuah objek aneh: sebuah “sfera” misterius yang tidak mereka mengerti fungsinya. Kejadian ini mengubah suasana tenang di desa, menghadirkan elemen misteri dan ketidakpastian yang dramatis.

Penemuan bola itu seketika memancing rasa ingin tahu sekaligus kekhawatiran. Apakah objek tersebut berbahaya? Apakah ini benda teknologi, sains, atau mungkin sesuatu yang supernatural? Cerita kemudian mengikuti bagaimana kedua saudara dan orang-orang di sekitar mereka mulai merespon keberadaan objek tak dikenal ini—dengan ketakutan, kekaguman, atau justru keinginan untuk mengungkap arti di baliknya.

“Undercurrent” menampilkan ketegangan tak hanya dari konflik militer atau politik yang terjadi di belakang (yaitu perbatasan dan propaganda), tetapi juga dari ketegangan batin dan rasa ingin tahu manusia terhadap hal-hal yang tak familiar. Lewat simbol “sfera,” film ini menyelam ke lapisan terdalam ketakutan, keinginan, dan hubungan antara manusia dan yang tak terduga—menyisipkan refleksi tentang bagaimana kita merespons ketidakpastian.