Uncontained (2025) Di tengah lanskap bersalju yang sunyi dan terpencil, seorang pria misterius yang dikenal hanya sebagai “The Man” (diperankan oleh Morley Nelson) terbangun terkubur di salju tanpa ingatan jelas tentang masa lalunya. Ketika mencoba bertahan hidup, ia menemukan dua anak yatim yang tinggal sendirian di sebuah kabin tua di hutan. Namun kedamaian yang semu segera terganggu saat berita menyebar tentang virus mematikan yang mengubah manusia menjadi makhluk buas—disebut sebagai “The Feral”.

Seiring waktu, ikatan antara The Man dan kedua anak itu semakin erat. Ia menjadi pelindung mereka dari ancaman luar, baik dari makhluk yang terinfeksi maupun dari manusia lain yang telah kehilangan sisi kemanusiaannya. Salah satunya adalah kelompok milisi brutal yang dipimpin oleh seorang sheriff korup yang mengklaim sebagai penyelamat tatanan dunia baru. Ancaman dari luar mulai mengepung kabin, memaksa mereka untuk terus bergerak.

Sepanjang perjalanan penuh salju dan penderitaan, The Man dihantui oleh kilasan masa lalunya yang perlahan kembali—menyingkap bahwa dirinya mungkin terlibat dalam penyebaran wabah itu sendiri. Dilema moral pun muncul: bisakah ia benar-benar melindungi anak-anak tersebut, ataukah ia adalah bagian dari ancaman yang lebih besar? Ketegangan meningkat saat batas antara penyintas dan predator menjadi kabur.

Uncontained bukan sekadar film zombie biasa. Dengan atmosfer yang mencekam, tempo yang perlahan namun intens, dan penggambaran hubungan antar karakter yang kuat, film ini mengeksplorasi tema identitas, pengampunan, dan tanggung jawab manusia dalam menghadapi kehancuran. Disutradarai oleh Morley Nelson, ini adalah kisah bertahan hidup yang menggugah dan menakutkan dalam waktu yang sama.