
Hyper Knife (Haipeo Naipeu)
Di masa depan dystopian, dunia dikuasai oleh megakota Neoterra—sebuah peradaban berteknologi tinggi yang dibangun di atas reruntuhan dunia lama. Di balik kecanggihan sistem, pemerintahan otoriter bernama Hypermind mengendalikan populasi melalui sistem kontrol pikiran dan senjata biomekanik bernama Hyper Knife, sebuah entitas hidup yang hanya dapat digunakan oleh individu tertentu. Kei, seorang remaja yatim-piatu dengan masa lalu yang terhapus, secara tidak sengaja menyatu dengan salah satu senjata ini setelah menyelamatkan seorang gadis misterius bernama Nina dari kejaran drone Hypermind. Dari sinilah, takdir Kei berubah drastis.
Kei segera menjadi buronan nomor satu setelah identitasnya sebagai user aktif Hyper Knife terdeteksi. Bersama Nina dan seorang teknisi pemberontak bernama Rudo, mereka melarikan diri ke sektor bawah tanah Neoterra, tempat kelompok pemberontak tersembunyi mencoba menghentikan proyek global bernama Black Iris—program pemusnahan massal yang akan "mengatur ulang umat manusia." Di tengah pelarian, Kei perlahan belajar mengendalikan Hyper Knife dan menemukan bahwa senjata ini menyimpan kesadaran sendiri, serta fragmen memori dari pemilik sebelumnya. Tak hanya itu, Kei juga mulai mengalami kilasan masa lalu yang tak dikenalnya—mungkin petunjuk tentang siapa dia sebenarnya.
Konflik memuncak ketika Kei bertarung dengan entitas lain bernama Xero—produk gagal Hypermind yang ternyata memiliki ikatan batin dengan Hyper Knife. Pertarungan fisik dan mental antara mereka membuka banyak rahasia kelam, termasuk fakta bahwa semua pengguna Hyper Knife adalah hasil eksperimen yang melibatkan rekayasa kesadaran manusia. Kei dipaksa memilih antara membunuh demi bertahan hidup, atau mencoba menyelamatkan sisa kemanusiaan di dalam sistem yang telah rusak. Bersama sekutunya, ia menyusun rencana untuk menghentikan aktivasi Black Iris dengan menyusup ke pusat komando Hypermind.
Musim pertama ditutup dengan konfrontasi langsung antara Kei dan pemimpin Neoterra, Kael Thorne—tokoh karismatik yang ternyata punya hubungan misterius dengan penciptaan Hyper Knife itu sendiri. Dalam episode terakhir, Kei akhirnya memahami makna keberadaan Hyper Knife: bukan sekadar senjata, tapi kunci untuk mengembalikan kesadaran bebas umat manusia. Dengan pilihan besar di tangan, Kei harus memutuskan apakah akan menghancurkan sistem dari dalam—dengan risiko mengorbankan dirinya—atau mencari jalan untuk menyatukan dua dunia yang terpisah antara manusia dan mesin. Season pertama pun berakhir dengan cliffhanger penuh ketegangan, menjanjikan konflik yang lebih dalam di musim berikutnya. Untuk Film Yang Dideskripsikan Diatas Hanya Bisa Ditonton Di Filmpure21
- 2025
- 1 views
-
8
- English (UK)
Episodes

8: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 01 Episode 08
8: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 01 Episode 08
Episode ini dimulai dengan tim Kei—yang kini terdiri dari Rudo, Nina, dan Mira—berkumpul di reruntuhan lama yang dulu merupakan pusat riset Hypermind. Mereka mencari jalur tercepat menuju menara pusat Neoterra, sementara Kei masih dihantui oleh sisa-sisa koneksi mental dengan Xero/Ren. Meski tubuh Xero telah hancur, sebagian memorinya kini tertanam dalam pikiran Kei, menyisakan tanya dan emosi yang tak bisa ia cerna sepenuhnya. Mira memperingatkan bahwa efek sinkronisasi itu bisa mempercepat proses “fusi total” antara Kei dan Hyper Knife—di mana Kei akan kehilangan kendali, dan senjata itu mengambil alih sepenuhnya. Sementara itu, di pusat kendali Neoterra, Kael Thorne akhirnya menampakkan dirinya secara publik. Ia menyampaikan pidato global melalui jaringan holografik, menyatakan bahwa Black Iris akan diaktifkan dalam waktu 24 jam “untuk membersihkan dunia dari degenerasi dan memulai era rekonstruksi.” Pidatonya yang penuh karisma namun mengerikan itu menghipnotis warga Neoterra, menciptakan suasana antara pengharapan dan ketakutan. Tapi di balik layar, Kael diam-diam mempersiapkan satu langkah terakhir: mengaktifkan sistem Savant, AI purba yang pernah digunakan untuk mengendalikan Hyper Knife pertama. Ia ingin mengikat Kei secara permanen ke sistem Neoterra. Di markas pemberontak yang tersisa, Aira akhirnya sadar dari koma dan langsung meminta untuk menemui Kei. Ia merasa bertanggung jawab atas kehancuran Distrik Bawah dan berniat membantu apapun risikonya. Dalam pertemuan emosional antara Aira dan Kei, mereka berbicara tentang masa lalu dan alasan mereka bertarung. Aira mengungkap bahwa Kael Thorne dulunya adalah ilmuwan yang ia percayai—seseorang yang dulu memperjuangkan kebebasan teknologi, tapi berubah menjadi tiran setelah insiden misterius yang membuatnya “bertemu sesuatu dari luar realitas.” Percakapan itu membuka bab baru dalam pemahaman Kei: musuh mereka bukan hanya manusia… tapi mungkin juga sesuatu yang jauh lebih tua dan abstrak. Episode diakhiri dengan tim Kei akhirnya menyusup ke lantai dasar menara Neoterra. Kamera keamanan mendeteksi kehadiran mereka, dan sistem otomatis mulai mengaktifkan drone penjaga. Dalam adegan terakhir yang sunyi namun menegangkan, Kei berdiri di depan pintu logam raksasa dengan lambang Hypermind di atasnya. Di balik pintu itu terdapat “ruang kelahiran”—tempat di mana Hyper Knife pertama kali dibentuk. Kei menggenggam senjatanya dan berkata lirih, “Kalau ini tempat semuanya dimulai… maka di sinilah juga harus berakhir.” Layar menggelap, menandakan akhir episode. Untuk Film Yang Dideskripsikan Diatas Hanya Bisa Ditonton Di Filmpure21
7: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 01 Episode 07
7: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 01 Episode 07
Episode ini langsung menghentak dengan pertarungan brutal antara Kei dan Xero di terowongan bawah Neoterra. Serangan demi serangan berlangsung cepat, memicu ledakan dan gelombang energi yang menghancurkan dinding logam dan beton. Kei, meski mencoba menahan diri, menyadari bahwa Xero bukan hanya kuat—tapi seperti cermin gelap dari dirinya sendiri. Hyper Knife mengidentifikasi Xero sebagai "Entitas Saudara", diciptakan dari prototipe awal yang gagal dikendalikan oleh siapa pun. Pertarungan ini bukan sekadar fisik, tapi juga mental; Kei mulai melihat kilasan ingatan milik Xero—masa lalu penuh eksperimen dan penderitaan, menunjukkan bahwa makhluk itu bukan mesin… melainkan manusia yang telah dihapus identitasnya. Rudo dan Nina berhasil keluar dari reruntuhan dengan bantuan Mira, namun mereka tak bisa membantu Kei secara langsung. Dari luar, mereka menyaksikan sinyal energi yang melonjak liar, menandakan bahwa pertarungan bisa menghancurkan seluruh sektor bawah tanah. Mira, yang mengenal sebagian dari sistem Xero, memberitahu bahwa jika Kei dapat menghubungkan Hyper Knife ke inti kesadaran lawannya, ia bisa “menyentuh” sisi manusia Xero dan menonaktifkannya—tapi itu berisiko tinggi, karena berarti membuka pikirannya sendiri untuk ditelan. Nina, yang mulai tumbuh dekat dengan Kei, khawatir bahwa pertarungan ini bisa menghapus sisi kemanusiaan Kei untuk selamanya. Di titik puncak, Kei akhirnya berhasil menusukkan Hyper Knife ke inti dada Xero, membuka koneksi langsung antar kesadaran. Dalam dimensi mental yang suram, ia bertemu sosok Xero sebagai seorang anak—takut, sendirian, dan menangis. Kei menyadari bahwa Xero dulunya adalah adik dari ilmuwan utama Hypermind, dikorbankan sebagai subjek percobaan. Dengan empati dan keberanian, Kei berbicara kepada Xero bukan sebagai musuh, tetapi sebagai sesama korban. Dalam momen haru, Xero akhirnya menghentikan serangannya, melepaskan bilahnya, dan mengucapkan nama aslinya—Ren—sebelum tubuhnya runtuh dan energinya lenyap secara damai. Episode ditutup dengan suasana pilu dan reflektif. Kei, kini terluka dan kelelahan, keluar dari reruntuhan diiringi sinar matahari pertama yang menembus langit kota. Rudo dan Nina menyambutnya dengan keheningan penuh makna. Di langit, sistem Black Iris mulai bergerak, dan suara siaran darurat dari Neoterra menggema di seluruh penjuru wilayah: “Waktu peluncuran—36 jam lagi.” Meski pertarungan dengan Xero telah berakhir, misi sejati Kei baru saja dimulai—menghentikan kehancuran global dan menghadapi kekuatan yang menciptakan semuanya. Untuk Film Yang Dideskripsikan Diatas Hanya Bisa Ditonton Di Filmpure21
6: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 01 Episode 06
6: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 01 Episode 06
Perjalanan menuju menara pusat Neoterra membawa Kei, Rudo, dan Nina melewati wilayah-wilayah terlupakan kota—reruntuhan dari zaman sebelum sistem totaliter mengambil alih. Di sepanjang jalan, Kei mulai merasakan sesuatu yang mengganggu: sinyal mental dari entitas lain yang menyerupai Hyper Knife. Ia mulai mengalami mimpi-mimpi gelap tentang sosok bayangan yang memburunya, dan setiap kali ia menggenggam senjatanya, pancaran energi semakin tidak stabil. Rudo yang memperhatikan perubahan itu, mulai menyadari bahwa keberadaan Unit Alpha kini mulai memengaruhi Kei secara langsung, seperti pantulan dua kutub dari kekuatan yang sama. Di sisi lain, Sahl Gram memimpin pengiriman Unit Alpha menuju Neoterra dengan pengawalan penuh pasukan elit. Unit Alpha, yang kini dikenal sebagai “Xero”, tidak berbicara, namun menunjukkan kecerdasan dan intuisi yang menakutkan. Dalam perjalanan mereka, Xero menghancurkan satu markas pemberontak kecil tanpa perintah, membuktikan bahwa kendali atas dirinya hanyalah ilusi. The Pale Coil, meskipun senang atas kekuatannya, mulai khawatir bahwa Xero memiliki agenda sendiri. Kael Thorne, diam-diam mengamati dari menara observasi orbital, memantau pergerakan Kei dan Xero, menunggu “tabrakan takdir” mereka. Kei dan timnya akhirnya mencapai kawasan luar Neoterra dan menyusup ke sistem bawah tanah yang terhubung langsung dengan menara pusat. Mereka bertemu dengan seorang mantan teknisi bernama Mira, yang dulunya terlibat dalam desain awal Black Iris. Mira mengungkap bahwa sistem peluncuran sudah masuk tahap akhir, dan satu-satunya cara menghentikannya adalah dengan menghancurkan inti kendali manual di puncak menara. Waktu semakin menipis, dan Kei merasa bahwa saatnya akan tiba—bukan hanya untuk menghentikan Black Iris, tetapi untuk menghadapi Xero secara langsung. Episode berakhir dengan tembakan meriam besar yang menghancurkan sebagian terowongan mereka. Debu dan puing beterbangan saat siluet Xero muncul di balik cahaya merah. Kei, dengan tangan gemetar, menggenggam Hyper Knife yang kini berdenyut seperti jantung hidup. Dalam suasana yang hening namun tegang, Xero mengangkat tangannya, membentuk bilah energi yang identik. Kedua senjata hidup akhirnya saling berhadapan. Tanpa satu kata pun, pertarungan antara dua warisan terakhir dari Hypermind pun dimulai. Untuk Film Yang Dideskripsikan Diatas Hanya Bisa Ditonton Di Filmpure21
5: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 01 Episode 05
5: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 01 Episode 05
Episode kelima dibuka dengan kondisi tragis di Distrik Bawah. Para penyintas berkumpul di ruang bawah tanah tua, merawat luka dan mengubur mereka yang gugur. Kei duduk diam di samping Aira yang masih tidak sadarkan diri, diliputi rasa bersalah dan ketakutan terhadap dirinya sendiri. Rudo, yang kini berada di tengah kelompok, mencoba membangun kepercayaan dengan para pemberontak. Ia mulai berbagi informasi penting tentang Proyek Hypermind dan mengungkapkan bahwa Neoterra sedang mempersiapkan peluncuran senjata baru bernama Black Iris, senjata orbital yang bisa memusnahkan wilayah dalam hitungan detik. Sementara itu, The Pale Coil sedang merencanakan fase selanjutnya. Sahl Gram, meski gagal mengambil Hyper Knife, tidak kembali dalam kekalahan. Ia membawa data rekaman pertarungan Kei dalam mode "Berserker" ke markas mereka, membuktikan bahwa subjek sinkronisasi sudah mencapai tahap penuh. Para pemimpin Pale Coil pun mulai mempersiapkan rencana besar: membangkitkan Unit Alpha, senjata hidup pertama yang gagal dikendalikan, dan menjadikannya lawan terakhir Kei. Namun, di balik layar, seorang tokoh misterius bernama Kael Thorne mulai mengintervensi misi mereka, menyebut bahwa tujuan asli Hyper Knife bukan untuk perang—melainkan untuk "penghakiman peradaban". Kei perlahan bangkit kembali, dibantu oleh Rudo dan seorang penyintas remaja bernama Nina yang diam-diam mengaguminya. Bersama, mereka mulai menyusun rencana untuk menyusup ke menara pusat Neoterra dan menghentikan peluncuran Black Iris. Namun, tantangan psikologis Kei makin berat—Hyper Knife kini terus "berbicara" dalam pikirannya, memperlihatkan kilasan kehancuran kota-kota lain yang dulu pernah dihancurkan oleh pemilik sebelumnya. Kei mulai mempertanyakan apakah ia masih manusia, atau hanya wadah bagi kehendak senjata kuno. Episode ditutup dengan keberangkatan tim kecil dari Distrik Bawah menuju permukaan. Kei, Rudo, dan Nina bergerak diam-diam melalui saluran rel tua, sementara Aira tetap tertidur, dijaga oleh para pemberontak yang tersisa. Di menit-menit terakhir, terlihat bahwa Kael Thorne telah mengaktifkan Unit Alpha, dan makhluk humanoid yang terbuat dari logam hitam bangkit di dalam kapsul kristal merah. Ia membuka mata dan berbisik satu kata: “Kei.” Pertarungan antara dua warisan senjata hidup telah resmi dimulai. Untuk Film Yang Dideskripsikan Diatas Hanya Bisa Ditonton Di Filmpure21
4: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 01 Episode 04
4: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 01 Episode 04
Episode keempat dimulai dengan serangan frontal yang menghancurkan: Vraen-6, android tempur yang dikendalikan The Pale Coil, menghujani Distrik Bawah dengan senjata berat dan sinar termal. Kei, dengan bantuan Aira dan para pemberontak yang tersisa, bertarung habis-habisan untuk mempertahankan wilayah yang telah menjadi tempat perlindungan mereka. Untuk pertama kalinya, Kei menunjukkan kemampuan penuh sinkronisasi dengan Hyper Knife, membentuk perisai energi dan mode serangan yang belum pernah digunakan sebelumnya. Namun, setiap kekuatan besar datang dengan harga—Kei mulai mengalami gejala mental overload, seolah-olah pikirannya mulai bergabung dengan senjata itu secara permanen. Sementara itu, Rudo Yamagishi berhasil menghubungi seorang informan tua bernama Liren Koba, mantan ilmuwan dari proyek Hypermind yang kini hidup dalam persembunyian. Dari Liren, Rudo mengetahui bahwa Hyper Knife diciptakan bukan untuk perang, melainkan sebagai penyeimbang dunia—senjata yang dirancang untuk menilai kelayakan moral pemiliknya. Informasi ini membuat Rudo makin yakin bahwa Kei bukan ancaman, tetapi harapan terakhir. Rudo kemudian memutuskan untuk membelot sepenuhnya dari pemerintah dan bergerak menuju Distrik Bawah untuk membantu Kei. Dalam pertempuran sengit yang berlangsung sepanjang episode, Aira terluka parah saat mencoba menyelamatkan seorang anak kecil dari runtuhan. Momen ini mengguncang Kei secara emosional dan membuatnya kehilangan kendali, hingga Hyper Knife bertransformasi ke bentuk “Berserker” — mode destruktif yang menggabungkan insting bertahan hidup dengan kekuatan absolut. Dalam mode ini, Kei menghancurkan Vraen-6, namun nyaris membunuh semua orang di sekitarnya. Ia hanya tersadar setelah suara Aira yang sekarat memanggil namanya, menariknya kembali ke kesadaran manusiawinya. Episode berakhir dengan suasana sunyi dan penuh luka. Distrik Bawah hancur, para pemberontak tercerai-berai, dan Aira dalam kondisi kritis. Kei kini menanggung beban baru—ia menyadari bahwa kekuatannya bisa menyelamatkan atau menghancurkan. Dalam adegan penutup, Rudo tiba di reruntuhan dan akhirnya bertemu langsung dengan Kei. Mereka saling menatap tanpa kata, tahu bahwa apa yang akan datang setelah ini lebih besar dari yang pernah mereka bayangkan. Perang sesungguhnya baru dimulai. Untuk Film Yang Dideskripsikan Diatas Hanya Bisa Ditonton Di Filmpure21
3: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 01 Episode 03
3: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 01 Episode 03
Episode ini dibuka dengan kekacauan di Distrik Bawah setelah serangan brutal Sahl Gram. Kei, Aira, dan beberapa pemberontak selamat dari pembantaian, namun trauma mendalam mulai menghantui mereka, terutama Kei yang menyaksikan kekejaman itu dari jarak dekat. Ketegangan internal meningkat; sebagian anggota pemberontak menyalahkan Kei karena membawa bahaya ke tempat persembunyian mereka. Aira, yang selama ini menjadi pelindung Kei, akhirnya terpaksa mengungkap sebagian masa lalunya—bahwa ia dulunya adalah pembunuh The Pale Coil yang membelot setelah mengetahui kebenaran tentang senjata biologis seperti Hyper Knife. Di tempat lain, Rudo Yamagishi berhasil menemukan bekas laboratorium Proyek Hypermind yang terkubur di bawah Zona Beku Utara. Di sana, ia menemukan rekaman log kuno yang menampilkan eksperimen terhadap anak-anak berkemampuan spesial—salah satunya bernama "Subject-K", dengan kemampuan sinkronisasi sempurna terhadap senjata hidup. Rudo mulai mencocokkan data dan menyadari bahwa Kei mungkin adalah subjek yang sama, dipindahkan secara rahasia dan disembunyikan di tengah masyarakat. Penemuan ini mengguncang keyakinan Rudo dan memperkuat niatnya untuk membantu Kei, bukan menangkapnya. Sementara itu, Kei mulai berlatih sendiri, mencoba berkomunikasi dengan kesadaran di dalam Hyper Knife yang semakin sering "berbisik" dalam benaknya. Dalam momen meditasi di reruntuhan kuil tua Distrik Bawah, ia memasuki kondisi trance dan bertemu sosok holografis dari entitas yang mengaku sebagai "Unit Zero"—aspek sadar pertama Hyper Knife. Unit Zero memperingatkan Kei bahwa ia hanyalah satu dari banyak "penerus", dan bahwa senjata ini menyimpan kehendak yang lebih tua dari sistem Neoterra itu sendiri. Kei pun mulai memahami bahwa perjuangannya bukan hanya untuk bertahan hidup, tapi juga untuk mengungkap sejarah dunia yang disembunyikan. Episode berakhir dengan kembalinya Sahl Gram yang kini tak lagi sendiri. Ia muncul bersama unit tempur eksperimental bernama Vraen-6, android tempur yang dikendalikan jarak jauh oleh The Pale Coil. Dalam cliffhanger dramatis, Distrik Bawah kembali terancam, dan kali ini, tidak ada waktu untuk kabur. Kei berdiri di garis depan, dengan Hyper Knife menyala biru menyala di tangannya—menandakan ia telah menerima peran yang tak bisa lagi ia tolak: sang penerus kehendak pisau. Untuk Film Yang Dideskripsikan Diatas Hanya Bisa Ditonton Di Filmpure21
2: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 01 Episode 02
2: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 01 Episode 02
Setelah meloloskan diri dari kejaran di stasiun hovertrain, Kei dan Aira bersembunyi di Distrik Bawah—zona gelap dan nyaris terlupakan di bawah kota Neoterra. Tempat ini menjadi sarang para pemberontak dan pelarian, termasuk orang-orang yang pernah menjadi korban eksperimen rahasia pemerintah. Kei mulai mengenal kenyataan dunia yang jauh lebih keras dan kelam dari yang ia bayangkan. Di tengah suasana tak menentu itu, Aira mengungkap bahwa Hyper Knife bukan sekadar senjata—ia hidup, dan memilih pemiliknya sendiri. Di sisi lain, Rudo Yamagishi, kini semakin yakin bahwa perintah atasannya menyembunyikan motif gelap, menyusup ke arsip militer dan menemukan nama "Hypermind Protocol." Ia juga menemukan bahwa Kei bukan anak biasa—nama dan datanya dimanipulasi sejak usia dini. Dengan dilema moral yang makin kuat, Rudo memutuskan untuk mengikuti intuisinya dan mencari kebenaran sendiri, bahkan jika itu berarti melawan institusi yang telah ia layani selama bertahun-tahun. Sementara itu, Aira mulai melatih Kei dalam mengendalikan Hyper Knife. Pelatihan tersebut memicu serangkaian reaksi aneh dari tubuh Kei, termasuk munculnya energi bioluminesen dan suara-suara dari dalam pikirannya. Ia juga mulai mengalami kilasan ingatan dari seseorang yang tidak ia kenal—seorang ilmuwan perempuan yang tampaknya terhubung dengan asal usul Hyper Knife. Semakin dalam ikatan dengan senjata itu, semakin besar pula ancaman terhadap jiwanya. Di akhir episode, bahaya baru muncul dalam bentuk Sahl Gram, pembunuh profesional dari The Pale Coil. Dalam adegan yang mencekam, Sahl membantai para penjaga wilayah Distrik Bawah dengan efisiensi brutal, meninggalkan simbol bercahaya di dinding—tanda bahwa dia telah datang untuk merebut Hyper Knife. Episode berakhir saat Kei, untuk pertama kalinya, sadar bahwa tidak ada tempat aman, dan satu-satunya pilihan yang tersisa adalah bertarung. Untuk Film Yang Dideskripsikan Diatas Hanya Bisa Ditonton Di Filmpure21
1: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 1 Episode 1
1: Hyper Knife (Haipeo Naipeu) Season 1 Episode 1
Di tengah kota futuristik bernama Neoterra, seorang remaja pendiam bernama Kei Takahashi mendapati dirinya terjebak dalam konflik antara organisasi pembunuh rahasia dan kekuatan pemerintah yang korup. Episode pertama dibuka dengan Kei yang menjalani hidup biasa sebagai siswa teknik, sampai ia tanpa sengaja menemukan sebuah senjata misterius berbentuk pisau kecil yang bisa berubah bentuk: Hyper Knife. Senjata itu ternyata menyimpan kekuatan luar biasa yang hanya bisa diaktifkan oleh seseorang dengan "kode genetik tertutup", dan Kei adalah salah satunya. Saat Kei mencoba memahami apa yang terjadi, ia dikejar oleh agen-agen dari kelompok misterius bernama "The Pale Coil", yang ingin merebut kembali Hyper Knife. Dalam pelarian, Kei bertemu dengan Aira, seorang gadis misterius dengan masa lalu kelam yang mengaku sebagai mantan pengguna Hyper Knife. Aira menawarkan bantuan kepada Kei, tetapi juga memperingatkan bahwa memiliki pisau itu artinya nyawanya kini dalam bahaya konstan. Aksi kejar-kejaran pun dimulai, lengkap dengan pertarungan brutal dan kemampuan tempur yang melebihi nalar manusia biasa. Sementara itu, dari sisi pemerintah Neoterra, seorang agen keamanan bernama Rudo Yamagishi mulai menyelidiki jejak senjata rahasia yang hilang dari laboratorium bawah tanah milik negara. Tanpa disadari, langkah Rudo justru mempertemukannya secara tak sengaja dengan Kei. Ketiganya—Kei, Aira, dan Rudo—akan mulai terikat dalam takdir rumit yang mengarah pada konspirasi besar tentang senjata bioteknologi dan asal-usul sebenarnya dari Hyper Knife. Episode pertama diakhiri dengan pertarungan sengit di atap stasiun hovertrain Neoterra, di mana Kei untuk pertama kalinya menggunakan Hyper Knife secara penuh, menunjukkan kekuatan luar biasa yang bahkan ia sendiri tidak mengerti. Dengan Aira yang mulai membuka sedikit demi sedikit misteri di balik senjata itu, dan Rudo yang kini memburu keduanya, petualangan Kei baru saja dimulai dalam dunia di mana satu pisau bisa menentukan masa depan umat manusia. Untuk Film Yang Dideskripsikan Diatas Hanya Bisa Ditonton Di Filmpure21Review
Add Review
You have to Sign In to share the review
Hyper Knife (Haipeo Naipeu)
- 2025
- 1 views
-
8
Genres:
- English (UK)
Di masa depan dystopian, dunia dikuasai oleh megakota Neoterra—sebuah peradaban berteknologi tinggi yang dibangun di atas reruntuhan dunia lama. Di balik kecanggihan sistem, pemerintahan otoriter bernama Hypermind mengendalikan populasi melalui sistem kontrol pikiran dan senjata biomekanik bernama Hyper Knife, sebuah entitas hidup yang hanya dapat digunakan oleh individu tertentu. Kei, seorang remaja yatim-piatu dengan masa lalu yang terhapus, secara tidak sengaja menyatu dengan salah satu senjata ini setelah menyelamatkan seorang gadis misterius bernama Nina dari kejaran drone Hypermind. Dari sinilah, takdir Kei berubah drastis.
Kei segera menjadi buronan nomor satu setelah identitasnya sebagai user aktif Hyper Knife terdeteksi. Bersama Nina dan seorang teknisi pemberontak bernama Rudo, mereka melarikan diri ke sektor bawah tanah Neoterra, tempat kelompok pemberontak tersembunyi mencoba menghentikan proyek global bernama Black Iris—program pemusnahan massal yang akan "mengatur ulang umat manusia." Di tengah pelarian, Kei perlahan belajar mengendalikan Hyper Knife dan menemukan bahwa senjata ini menyimpan kesadaran sendiri, serta fragmen memori dari pemilik sebelumnya. Tak hanya itu, Kei juga mulai mengalami kilasan masa lalu yang tak dikenalnya—mungkin petunjuk tentang siapa dia sebenarnya.
Konflik memuncak ketika Kei bertarung dengan entitas lain bernama Xero—produk gagal Hypermind yang ternyata memiliki ikatan batin dengan Hyper Knife. Pertarungan fisik dan mental antara mereka membuka banyak rahasia kelam, termasuk fakta bahwa semua pengguna Hyper Knife adalah hasil eksperimen yang melibatkan rekayasa kesadaran manusia. Kei dipaksa memilih antara membunuh demi bertahan hidup, atau mencoba menyelamatkan sisa kemanusiaan di dalam sistem yang telah rusak. Bersama sekutunya, ia menyusun rencana untuk menghentikan aktivasi Black Iris dengan menyusup ke pusat komando Hypermind.
Musim pertama ditutup dengan konfrontasi langsung antara Kei dan pemimpin Neoterra, Kael Thorne—tokoh karismatik yang ternyata punya hubungan misterius dengan penciptaan Hyper Knife itu sendiri. Dalam episode terakhir, Kei akhirnya memahami makna keberadaan Hyper Knife: bukan sekadar senjata, tapi kunci untuk mengembalikan kesadaran bebas umat manusia. Dengan pilihan besar di tangan, Kei harus memutuskan apakah akan menghancurkan sistem dari dalam—dengan risiko mengorbankan dirinya—atau mencari jalan untuk menyatukan dua dunia yang terpisah antara manusia dan mesin. Season pertama pun berakhir dengan cliffhanger penuh ketegangan, menjanjikan konflik yang lebih dalam di musim berikutnya. Untuk Film Yang Dideskripsikan Diatas Hanya Bisa Ditonton Di Filmpure21
Not Rated Yet