Treading Water

Treading Water (2025) Danny (Joe Gill) baru saja bebas dari penjara dan dipindahkan ke hunian dengan bimbingan sosial di Manchester. Ia berusaha membangun hidup kembali, namun gangguan kesehatan mental—terutama gangguan obsesif-kompulsif (OCD) dan pikiran intrusif—memaksanya beralih ke heroin sebagai pelipur luka mental. Penyajian keadaan batinnya digambarkan melalui suara-suara internal dan kilas balik visual, menciptakan atmosfer yang menyesakkan.

Suatu malam, Danny bertemu kembali dengan Laura (Becky Bowe), cinta lamanya dari sekolah, yang kini hidup sebagai pekerja seks dan tengah hamil. Meskipun tak lagi penuh cinta, hubungan ini membuka celah harapan bagi Danny—sebuah kesempatan untuk menyelamatkan diri dari kecanduan dan kehancuran mental. Namun, harapan itu segera menimbulkan kecemasan dan ketergantungan emosional yang membawanya ke ujung kehancuran.

Semakin dalam Danny terjerumus dalam ketergantungan, OCD dan pikiran-pikiran gelapnya semakin dominan. Film ini secara jujur memperlihatkan relaps, mimpi buruk, dan ketegangan batin dengan realistis—setiap gangguan psikis muncul secara tiba-tiba dan kuat, memaksa penonton merasakan kegelisahan secara langsung melalui sinematografi dan efek suara yang memicu ketegangan mental.

Meskipun kisahnya dipenuhi kesedihan dan penyesalan, film ini tetap menyuguhkan kilasan harapan melalui nuansa kemanusiaan yang hangat. Danny bukan hanya korban — dia adalah individu yang berjuang dengan harga diri dan tanggung jawab. Hubungannya dengan Laura, betapa pun kompleks, menghadirkan peluang untuk pengampunan dan kebebasan. Film ini menutup narasi dengan elegan tanpa menjalin resolusi sempurna, meninggalkan pemikiran tentang ketahanan karakter di tengah mental breakdown yang panjang dan kacau.

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *