
Trainwreck: The Astroworld Tragedy
Trainwreck: The Astroworld Tragedy Documentary Trainwreck: The Astroworld Tragedy dirilis sebagai bagian dari serial Trainwreck di Netflix pada 10 Juni 2025. Disutradarai oleh Yemi Bamiro dan Hannah Poulter, film ini menggali tragedi yang terjadi pada 5 November 2021: konser Travis Scott di Astroworld Festival Houston yang berubah menjadi mimpi buruk ketika kerumunan mendorong hingga menyebabkan 10 orang tewas dan ratusan terluka. Film ini menyampaikan kembali peristiwa malam itu melalui rekaman penonton, panggilan darurat, serta wawancara dengan korban yang selamat, tenaga medis, dan staf keamanan.
Dokumenter ini menyajikan analisis mendalam atas serangkaian kegagalan sistemik. Mulai dari desain panggung yang cacat—memfokuskan kerumunan hanya dari satu sisi, menjadikannya area maut—hingga penjualan tiket melebihi kapasitas aman dan minimnya pelatihan keamanan. Seorang ahli keselamatan kerumunan, Scott Davidson, menyoroti bahwa hanya dua orang saja yang memiliki wewenang menghentikan pertunjukan, padahal dalam situasi kritis semestinya lebih banyak orang yang bisa menghentikannya segera.
Kisah disampaikan dengan sangat kuat lewat sudut pandang para korban. Kombinasi footage amatir yang goyah, panggilan darurat, hingga testimoni emosional dari penonton, paramedis, dan relawan menciptakan suasana klaustrofobia yang mencengkeram penonton—seolah berada di tengah kerumunan yang mematikan itu sendiri. Banyak yang memohon agar konser dihentikan sementara masih terjadi CPR di beberapa titik massa, namun pertunjukan tetap berlanjut selama hampir satu jam setelah sejumlah kritikal korban sudah jatuh.
Meski menyoroti ketidakadilan dan kelalain—terutama dari Live Nation dan pihak penyelenggara—film ini juga menghadirkan kisah haru dari solidaritas dan keberanian individu yang mencoba menyelamatkan sesama dalam kekacauan. Dokumenter ini tidak menyodorkan kesimpulan tunggal atau sosok yang sepenuhnya disalahkan—melainkan meninggalkan penonton dengan pertanyaan sulit tentang tanggung jawab hukum, etika, dan keselamatan publik di balik kemewahan dunia hiburan massal. Dalam menangani tragedi ini dengan pendekatan forensik dan naratif yang kuat, film ini berfungsi sebagai panggilan penting bagi reformasi dalam industri acara besar.
0 Comments