
Ticha Posta
Ticha Posta (2025) Di sebuah kota kecil yang sepi dan tertutup kabut hampir sepanjang tahun, sebuah kantor pos tua masih berdiri, nyaris terlupakan oleh dunia luar. Kantor pos itu hanya memiliki satu pegawai tetap—Laras, seorang wanita muda yang memilih mengasingkan diri dari hiruk-pikuk kota besar. Hari-harinya tenang dan berulang, sampai suatu hari ia menemukan setumpuk surat misterius tanpa alamat pengirim, semuanya ditujukan kepada orang-orang yang telah lama meninggal dunia.
Awalnya Laras menganggapnya sebagai gurauan atau kesalahan arsip lama. Namun isi surat-surat itu begitu personal, seolah ditulis oleh orang yang sangat mengenal penerimanya. Anehnya, setelah surat-surat itu dibaca atau dikirim, hal-hal ganjil mulai terjadi di sekitar kantor pos—suara langkah kaki tanpa sosok, kilasan bayangan di lorong, dan kemunculan orang asing yang tahu terlalu banyak tentang masa lalu Laras.
Didorong oleh rasa penasaran dan ketakutan yang tumbuh, Laras mulai menyelidiki asal-usul surat-surat tersebut dan sejarah kantor pos itu sendiri. Ia menemukan bahwa tempat itu dulunya dikenal sebagai “Ticha Posta”—bahasa daerah setempat yang berarti “Pos Sunyi”, tempat di mana orang-orang dulu mengirim pesan terakhir kepada mereka yang telah tiada. Semakin dalam Laras menggali, semakin jelas bahwa kantor pos ini bukan sekadar tempat fisik, melainkan jembatan antara dunia hidup dan mati—dan ia mungkin telah membuka jalur komunikasi yang seharusnya tetap tertutup.
Ticha Posta (2025) adalah film drama misteri dengan sentuhan horor atmosferik, menyajikan kisah yang melankolis sekaligus menegangkan tentang kehilangan, penyesalan, dan pesan yang tak sempat tersampaikan. Dengan visual yang sunyi dan emosional, film ini mengajak penonton merenung: jika kamu diberi kesempatan menulis satu surat terakhir, kepada siapa akan kamu kirimkan?
0 Comments