The Severed Sun 2025 Magpie tinggal di komunitas gereja yang terpencil dan sangat religius yang dipimpin oleh ayahnya, The Pastor. Kehidupan di sana diatur oleh aturan-aturan ketat, keyakinan yang dogmatis, serta hierarki kekuasaan yang menjadikan otoritas ayahnya mutlak. Komunitas ini tampak tertutup dan sangat menjaga citra kesucian dan ketundukan terhadap ajaran, meskipun ketegangan dan ketidakbahagiaan tersembunyi di balik ritual-ritual keagamaan dan kepatuhan yang dipaksakan.

Kehidupan Magpie berubah drastis ketika ia akhirnya membunuh suaminya yang kasar, sebagai tindakan putus asa terhadap kekerasan yang telah lama dideritanya. Tindakan ini bukan hanya menciptakan jurang antara dirinya dan ayahnya, tetapi juga membuka pintu bagi kengerian yang sebelumnya tersembunyi. Dari peristiwa pembunuhan itu muncul kekuatan jahat — sebuah makhluk misterius, Beast, dengan mata putih yang bersinar — yang mulai berkeliaran di hutan di dekat komunitas tersebut.

Seiring waktu berjalan, paranoia mulai menyusup ke dalam komunitas yang awalnya tampak damai. Masyarakat mulai mencurigai Magpie sebagai penyebab malapetaka, sementara makhluk itu membuktikan dirinya lewat jejak kekejaman: korban, tanda-tanda keganasan di sekitar hutan, dan ancaman yang tidak dapat diabaikan. Ayahnya, The Pastor, berusaha keras untuk menjaga iman dan tatanan dalam komunitas tersebut, berusaha membawa Magpie kembali ke dalam “The Truth” – pemahaman agama yang keras dan keyakinan bahwa tindakan mereka harus mengikuti aturan Tuhan tanpa ada ruang untuk pemberontakan pribadi.

Ketika Beast semakin merajalela, ketegangan memuncak hingga mengarah pada pemburuan penyihir brutal yang ditujukan kepada Magpie. Komunitas mulai tercerai-berai oleh ketakutan, konflik moral, dan kepanikan masa. Film ini menggali tema-tema seperti kepercayaan buta, penindasan wanita, hubungan kekuasaan dalam institusi religius, dan bagaimana ketidakadilan bisa memicu kegelapan — baik yang bersifat supernatural maupun yang lahir dari hati manusia sendiri. The Severed Sun bukan hanya horor dari luar, tetapi juga horor dari dalam: pergumulan batin antara kepercayaan, rasa bersalah, pemberontakan, dan kehancuran ketika keyakinan dipertaruhkan.