The Long Walk (2025) adalah adaptasi menegangkan dari novel klasik Stephen King, menghadirkan kisah distopia di mana sekelompok remaja laki-laki dipaksa mengikuti sebuah perlombaan jalan kaki tanpa henti. Aturannya sederhana namun brutal: mereka harus terus berjalan dengan kecepatan minimum tertentu, dan siapa pun yang berhenti atau melambat akan menerima “peringatan” hingga akhirnya berujung pada hukuman mematikan. Di balik ajang ini, tersimpan pesan gelap tentang hiburan, kekuasaan, dan pengorbanan manusia di dunia yang haus tontonan.

Cerita berpusat pada Ray Garraty, seorang remaja yang mencoba bertahan di antara 100 peserta lainnya. Sepanjang perjalanan, Ray menghadapi tekanan fisik yang luar biasa, rasa lapar, kelelahan, serta trauma psikologis yang semakin menghancurkan dirinya. Namun lebih dari itu, ia juga menjalin persahabatan dengan beberapa peserta, yang ironisnya bisa saja menjadi saingan terakhirnya dalam perjuangan hidup dan mati.

Ketegangan semakin meningkat ketika jumlah peserta semakin sedikit dan perjalanan berlanjut melewati lanskap Amerika yang luas dan penuh simbol kehancuran. Para penonton dan penguasa perlombaan menikmati setiap langkah penderitaan mereka, sementara Ray harus menemukan alasan untuk terus berjalan meski harapan tampak semakin tipis.

The Long Walk menawarkan pengalaman sinematik yang suram, penuh ketegangan, dan menyayat hati. Dengan visual yang intens, atmosfer yang mencekam, serta narasi yang mempertanyakan moralitas hiburan dalam penderitaan orang lain, film ini menjadi salah satu karya distopia yang paling ditunggu tahun 2025. Ini adalah kisah tentang daya tahan, pengorbanan, dan betapa tipisnya garis antara kemanusiaan dan keputusasaan.