The Home 2025

The Home 2025 Max, seorang seniman grafiti yang moody dan kesepian, dijatuhi hukuman pelayanan masyarakat dan ditempatkan sebagai kepala fasilitas lanjut usia bernama Green Meadows — sebagai alternatif dari hukuman penjara atas aksi vandalisme yang dilakukannya. Ia langsung diingatkan untuk tidak memasuki lantai empat, tempat bagi para penghuni yang membutuhkan “perawatan khusus”. Suasana awal tampak tenang, namun secara perlahan tercium hal-hal ganjil yang menandakan bahwa di balik ketenangan itu, sesuatu yang menakutkan sedang terjadi.

hari, pendarahan tiba-tiba, mimpi buruk yang menghantui, hingga insiden erotis abnormal di antara topless penghuni berkostum masker. Peristiwa ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada sesuatu yang lebih mengerikan dari sekadar kelalaian di panti. Kejutan nyata terjadi saat Max nekat masuk ke lantai empat; ia mendapati para lansia dalam kondisi parah—moldy nail, rambut kusut, mata berdarah, dan menelan drool—dikelilingi televisi yang menayangkan dokumenter pengeboran minyak.

Semakin dalam Max menyelidiki, ia mengungkap rahasia gelap: penduduk dan staf mencuri cairan mata dari anak-anak asuh untuk memperpanjang umur mereka — dan ternyata orangtua asuh Max sendiri terlibat sebagai pemberi korban. Twist yang paling mengejutkan adalah ketika terungkap bahwa “saudara angkat” yang dulu bunuh diri ternyata masih hidup dan merupakan bagian dari kultus penghisap mata ini. Max sendiri hampir menjadi korban selanjutnya, namun usai diberi cairan itu ia mendapatkan kekuatan yang cukup untuk melakukan pemberontakan berdarah melawan seluruh kultus penghuni panti.

Akhirnya, Max berhasil membebaskan dirinya dan beberapa korban dari kendali kultus usai badai berkecamuk dan teror memuncak . Meski film ini menyuguhkan adegan gore intens dan twist fantastis, penerimaan kritisnya cenderung negatif. Banyak yang menilai cerita terlalu remeh, tidak konsisten, dipenuhi klise horor, serta karakter utamanya yang kurang meyakinkan — termasuk Pete Davidson dianggap belum mampu memuat emosi serius di film horor ini. Namun ada juga yang mencermati bahwa babak akhir yang heboh dan pengungkapan dramatis menjadi satu-satunya momen paling berkesan dalam film ini.

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *