The Falling Star
The Falling Star (2024) Boris adalah mantan aktivis yang kini bersembunyi dari masa lalunya yang kelam. Setelah bertahun‑tahun menjadi buronan, ia menjalani hidup baru sebagai bartender di sebuah klub bawah tanah. Hidupnya mulai tergoyahkan ketika seorang vigilante bertangan satu, Georges, muncul dengan tujuan membalaskan dendam yang tampaknya berkaitan dengan aktivitas politik Boris dulu.
Merasa terancam, Boris kemudian memunculkan rencana licik: menggunakan orang lain sebagai pengalihan. Ia merekrut Dom, seorang recluse yang memiliki kemiripan fisik dengannya. Dom menjadi semacam “kembaran palsu” yang diharapkan bisa menipu Georges dan mengalihkan perhatiannya dari Boris. Namun situasinya tidak semudah yang direncanakan, karena di balik strategi itu muncul komplikasi tak terduga.
Salah satu komplikasi terbesar datang dari mantan istri Boris, Fiona, yang sekarang menjadi detektif swasta. Fiona punya insting yang kuat dan tidak mudah dibodohi, dan kehadirannya mulai mengacaukan rencana pengalihan yang dibuat Boris dan Dom. Selain itu, karakter‑lain seperti Kayoko, sosok mitra rencana Boris, serta teman lamanya Tim, ikut terlibat dalam situasi yang makin pelik dengan elemen‑komedi fisik dan absurditas dalam cara cerita dibangun.
Secara keseluruhan, The Falling Star memadukan unsur noir, slapstick, dan komedi gelap dalam balutan kisah kejar‑membalas identitas dan masa lalu. Film ini menunjukkan bahwa melarikan diri dari sejarah sendiri tidaklah mudah; kadang bayangan masa lalu tetap menghantui, dan usaha untuk menyelamatkan diri bisa membawa risiko yang tak terduga. Humor sering datang dari ketidakseimbangan antara rencana dan realitas, sedangkan gaya visual serta adegan‑minimalisnya memberi nuansa sinematik yang menarik—kadang ringan, kadang absurd.

0 Comments