
Stand Your Ground
Stand Your Ground (2025) Jack Johnson (Daniel Stisen), mantan anggota Special Forces, hidup bahagia bersama istri dan calon anak mereka di kota kecil. Suatu malam, mereka menjadi korban kekerasan rasial yang brutal di rumahnya, dikomandoi oleh Bastion (Peter Stormare), kepala kejahatan lokal. Setelah Jack secara tak sengaja membunuh salah satu pelaku dalam upaya membela diri, ia dipenjara selama enam tahun karena Stand Your Ground law yang kontroversial.
Setelah dibebaskan, Jack kembali ke kota dan mengetahui bahwa pelaku sebenarnya adalah anak-anak Bastion. Didorong oleh dendam dan rasa tak adil, ia menggunakan hukum yang sama untuk menjerat Leon, putra Bastion, dalam jebakan yang membuatnya koma. Aksi ini memicu perang terbuka antara Jack dan keluarga kejahatan tersebut, dengan Bastion membalas menggunakan jaringan pembunuh bayaran .
Ketika konflik memuncak, Jack harus mempertahankan rumahnya dari serangan demi serangan pembunuh, termasuk adegan-adegan laga berdarah dan strategi defensif ala John Wick—berputarnya pujian bagi Peter Stormare yang dianggap membawa “pure evil, pure class” ke karakter Bastion . Di tengah serangan itu, muncul tekanan emosional dan pertanyaan moral: apakah balas dendam benar-benar membebaskan, atau justru menjerumuskannya lebih dalam?
Kesimpulan film menyuguhkan klimaks kolosal: Jack berdiri sendiri melawan Bastion dan pasukan kejahatannya dalam satu duel akhir. Pertarungan ini membawanya ke ambang mempertanyakan kemanusiaannya, serta arti nyata dari kata “Stand Your Ground”—melindungi keluarga, hati nurani, dan diri sendiri. Film selesai dengan kesan ambigu yang menggantung: Jack tetap selv overbat namun masa depan kotanya dan dirinya masih belum jelas, menyisakan ruang interpretasi .
0 Comments