
Sister Midnight
Sister Midnight Di kota besar yang tak pernah tidur, Sister Midnight mengenalkan kita pada Aria, seorang suster rumah sakit malam yang berdedikasi tinggi. Ditemani cahaya lampu lorong yang remang, ia menjalani shift panjang demi merawat pasien yang datang saat dunia sedang tenang. Aria membawa trauma pribadi—kakaknya, Maya, hilang secara misterius setahun lalu—yang membuatnya terus memeriksa satu per satu pasien malam mencari petunjuk yang belum kelar.
Suatu malam, seorang pasien baru muncul tanpa identitas dan terluka parah dengan simbol aneh tergambar di tangannya. Lambat laun, Aria menyadari simbol tersebut sama dengan yang sempat ia temukan di kamar Maya sebelum menghilang. Terangsang oleh ingatan, ia mulai menggali lebih dalam — menyelidiki asal simbol dan relasinya dengan kelompok misterius yang beroperasi di malam hari. Kondisi pasien yang terus berubah menjadi jantung menjadi semakin rumit, membuka tabir ke dunia medis gelap dan eksperimen ilegal.
Aria dibantu oleh rekan jaga malam, Rizal, seorang perawat teknik elektro yang cermat melihat anomali. Mereka berdua menelusuri jejak dari ruang bawah tanah rumah sakit hingga gang-gang kota, mengungkap sindikat yang memanfaatkan pasien tanpa nama untuk penelitian bioteknologi rahasia. Di tengah kegelapan lorong-lorong rumah sakit, persahabatan diuji dan rahasia antara Aria dan Rizal terbuka—termasuk fakta mengejutkan bahwa Rizal pernah bekerja di lembaga yang sama yang diduga menculik Maya.
Puncak film membawa Aria ke konfrontasi langsung dalam bilik tersembunyi di ruang operasi malam, di mana ia harus menyelamatkan pasien misterius dan menghadapi tokoh di balik semua eksperimen itu. Pada saat yang sama, identitas Maya yang hilang dan hubungan darah kembali diuji saat Aria berusaha memberi penutup pada lukanya dan mengembalikan harapan yang telah lama padam. Sister Midnight memadukan ketegangan medis, misteri bioteknologi, dan drama personal—menyuguhkan cerita yang mencekam dengan sentuhan emosional mendalam.
0 Comments