Semi-Soeter

Semi-Soeter adalah film drama-komedi satir yang mengikuti kehidupan Seno, seorang pegawai pemerintahan tingkat rendah yang mendadak viral setelah aksinya menangis di depan kamera saat diwawancarai soal keterlambatan pencairan tunjangan. Alih-alih simpati, video itu dijadikan meme nasional, dan Seno pun terjebak antara ejekan publik dan pujian dari atasan yang menganggapnya “ikon kejujuran rakyat kecil”. Popularitas yang tidak ia cari itu membawanya pada promosi mendadak dan perhatian dari berbagai pihak — mulai dari influencer hingga politisi oportunis.

Di tengah absurditas dunia birokrasi yang penuh kepura-puraan, Seno mulai memainkan peran “pejabat yang lugu tapi tulus”, menciptakan citra baru demi bertahan di sistem yang menekan. Ia mulai tampil di talkshow, diundang dalam rapat-rapat besar, dan bahkan menjadi wajah kampanye transparansi pemerintahan. Namun di balik semua itu, ia mulai kehilangan jati dirinya — terjebak antara menjadi simbol harapan rakyat atau alat propaganda yang dibentuk oleh narasi elite.

Kehidupan pribadinya pun tak luput dari dampak popularitas semu itu. Hubungannya dengan anaknya yang remaja semakin renggang, sementara istrinya, yang dulu mendorongnya untuk “naik pangkat”, mulai khawatir melihat bagaimana Seno berubah. Ketika sebuah skandal korupsi besar mulai melibatkan nama-nama besar — dan secara tidak sengaja menyeretnya juga — Seno harus memilih: mengikuti arus dan menyelamatkan posisinya, atau meruntuhkan sistem yang selama ini membuatnya dikenal.

Semi-Soeter adalah potret cerdas dan menggelitik tentang absurditas birokrasi, pencitraan, dan definisi kepahlawanan modern. Dengan sentuhan humor pahit dan nuansa emosional yang kuat, film ini menyuarakan pertanyaan tajam: apakah ketulusan masih punya tempat di dunia yang dikendalikan oleh persepsi publik dan politik pencitraan?

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *