
Sa La Te Sa La Na Te
Sa La Te Sa La Na Te adalah film drama fantasi kontemporer yang menyelami kehidupan Rania, seorang guru muda yang pindah ke sebuah desa terpencil di lereng pegunungan. Di sana, ia menemukan bahwa para muridnya sering menggumamkan sebuah mantra aneh: “Sa La Te Sa La Na Te”, seolah itu bagian dari doa atau lagu pengantar tidur. Namun, tidak ada satu pun warga desa yang mau menjelaskan arti sebenarnya. Merasa penasaran, Rania mulai menyelidiki asal-usul mantra itu — dan semakin ia mencari, semakin dalam ia terjebak dalam misteri yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Malam demi malam, Rania mulai mengalami mimpi-mimpi yang sama: suara anak-anak bernyanyi, sosok-sosok misterius di hutan, dan bayangan perempuan berpakaian putih yang terus mengucapkan mantra tersebut. Ia mulai mencurigai bahwa mantra itu bukan sekadar dongeng atau tradisi — tapi sebuah kunci. Saat ia menggali lebih dalam, Rania menemukan jurnal seorang guru lama yang menghilang secara misterius puluhan tahun lalu, dan yang pernah menulis: “Jika kau dengar anak-anak bernyanyi di malam hari, jangan ikut menyanyikan nadanya.”
Ketika desa mulai dilanda kejadian-kejadian aneh — anak-anak kerasukan, hewan-hewan menghilang, dan langit malam berubah warna — Rania sadar bahwa mantra tersebut membuka semacam gerbang antara dunia nyata dan sesuatu yang lebih purba, lebih gelap. Ia harus memilih: melindungi murid-muridnya dengan melupakan semuanya, atau menantang kekuatan kuno yang selama ini dibungkam oleh ketakutan kolektif desa. Dalam balutan budaya lokal, mitos, dan misteri masa lalu, Rania menjadi satu-satunya harapan untuk memutus siklus yang terus terulang.
Sa La Te Sa La Na Te adalah film yang memadukan nuansa horor atmosferik, mitologi lokal, dan drama psikologis yang menggugah. Dengan sinematografi memikat dan suasana yang membekas, film ini mengajak penonton bertanya: apakah semua nyanyian anak-anak hanyalah hiburan tak bersalah, atau pesan yang diwariskan dari sesuatu yang tak seharusnya dibangkitkan?
0 Comments