Panor

Panor (2025) mengisahkan perjalanan seorang gadis muda bernama Panor yang tinggal di sebuah desa terpencil di pegunungan Asia Tenggara, tempat legenda dan kenyataan hidup berdampingan. Sejak kecil, Panor dikenal berbeda—ia mampu melihat dan merasakan hal-hal yang tak terlihat oleh orang lain. Ketika desanya mulai dilanda fenomena aneh dan mengerikan—hewan yang menghilang, mimpi buruk kolektif, dan langit yang berubah warna—penduduk percaya roh jahat dari hutan kuno telah terbangun. Satu-satunya yang bisa menghentikannya adalah Panor, yang memiliki “mata ketiga” warisan dari leluhur lamanya.

Didorong oleh kematian misterius ibunya dan suara-suara gaib yang memanggilnya ke hutan larangan, Panor memulai perjalanan yang akan mengguncang batas antara dunia manusia dan alam roh. Ia bertemu dengan makhluk-makhluk mistis—beberapa sebagai teman, yang lain sebagai musuh. Dalam pencarian itu, ia menemukan kebenaran tentang asal-usulnya, bahwa ia adalah keturunan penjaga kuno yang telah lama hilang, ditakdirkan untuk menjaga keseimbangan antara terang dan gelap.

Namun, Panor tidak sendirian. Sebuah kelompok rahasia dari kota datang ke desa, mengklaim ingin “menyembuhkan” tanah itu dengan teknologi dan ilmu modern. Mereka tidak percaya pada roh atau legenda, dan rencana mereka justru membangkitkan kekuatan jahat yang selama ini tersegel. Panor harus memilih: tetap diam dan menyelamatkan dirinya sendiri, atau menghadapi bahaya dan menerima peran sebagai penjaga terakhir yang bisa menyelamatkan desanya dari kehancuran.

Panor adalah kisah mistis dan penuh simbolisme tentang identitas, keberanian, dan hubungan antara manusia dan alam. Dengan visual memukau, nuansa budaya lokal yang kental, serta perpaduan elemen supranatural dan drama emosional, film ini mengajak penonton merenungkan makna warisan leluhur dan kekuatan jiwa seorang anak yang berani melawan takdir demi kebaikan yang lebih besar.

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *