Odum Kuthira Chadum Kuthira dibuka dengan Aby Mathew, seorang pria yang akan menikah, menghadapi mimpi yang bikin gelisah kekasihnya, Nidhi. Nidhi percaya mimpi tersebut sebagai pertanda, dan minta Aby menepatinya saat mereka menikah — yaitu Aby harus datang dengan kuda putih yang spesial. Abaianya terpaksa memenuhi permintaan itu, tapi dalam pesta pernikahan, kejadian tak terduga: kuda itu lepas kendali, Aby jatuh dan mengalami cedera kepala berat yang membuatnya koma.

Setahun kemudian, Nidhi memutuskan bahwa dia harus melanjutkan hidupnya karena tekanan dari keluarganya. Saat itulah Aby yang masih dalam kondisi koma bangun secara tiba‑tiba. Dia ingin menjalin kembali hubungan dengan Nidhi, tetapi Nidhi sudah melangkah ke arah lain dalam hidupnya. Aby pun mencari pelipur lara dengan pergi ke Bengaluru ke rumah kakaknya, Siby, mencoba menemukan kedamaian dan makna baru. Di situ ia bertemu Revathi Divakar, guru taman kanak‑kanak, yang tampak punya beban hidup sendiri.

Hubungan antara Aby dan Revathi mulai terbentuk: Aby merasa terdorong untuk membantu Revathi keluar dari krisisnya, dan Revathi secara perlahan membuka diri. Sementara itu, bayangan masa lalu dengan Nidhi terus hadir, memberi Aby konflik batin: antara mencoba melupakan dan menerima, atau berjuang untuk cinta yang dulu pernah diharap. Perasaan‑perasaan lama dan penyesalan menjadi sorotan utama, terutama ketika Aby harus memutuskan apakah rahasia yang ia simpan akan diungkap, yang bisa mengubah dinamika hubungannya dengan Nidhi dan Revathi.

Akhirnya film ini menyoroti bagaimana hati manusia mencari penyembuhan setelah patah hati dan trauma. Odum Kuthira Chadum Kuthira bukan hanya komedi romantis; ada unsur absurd dan eksperimental dalam narasinya — mimpi, ekspektasi, dan realitas yang tak selalu sejalan. Film ini mengajak penonton berpikir bahwa cinta dan hubungan bukan hanya soal kembali ke masa lalu, tapi juga tentang menghadapi kehilangan, kejujuran dengan diri sendiri, dan menemukan kedamaian — meskipun jawabannya tidak selalu mudah atau sesuai harapan.