
Nobody Dumps My Daughter
Nobody Dumps My Daughter (2024) adalah film thriller emosional tentang obsesinya seorang ibu untuk melindungi kehormatan anaknya—hingga rela menempuh jalur kriminal demi “kebajikan” yang sebenarnya tidak bisa dipulihkan. Film ini disutradarai oleh Stanley M. Brooks dan ditulis oleh Richard Blaney dan Gregory Small, dengan peran sentral dibawakan oleh Ana Ortiz, Jasmine Vega, dan Sheila E.
Film dimulai dengan Theresa (Jasmine Vega), remaja remaja yang baru saja putus cinta dengan pacarnya, Jimmy (Aiden Howard). Situasi itu dipicu ketika ibunya, Mary (Ana Ortiz), mengetahui bahwa Jimmy adalah “yang pertama” bagi Theresa — dan untuk seorang ibu yang sangat protektif, hal itu berarti “harus dilindungi dengan apapun caranya.” Awalnya, ia mencoba membujuk Jimmy agar kembali bersama anaknya melalui cara yang halus, seperti mengundangnya makan malam keluarga.
Namun semua usaha Mary gagal mengejar Jimmy untuk kembali. Rasa frustrasinya berkembang hingga ke obsesi ketika tahu bahwa putrinya sudah tak perawan lagi. Ia kemudian berkonsultasi dengan paranormal Anna (Sheila E.), yang menjanjikan solusi magis: “Jika pria yang mengambil keperawananmu mati, maka ia—keperawananmu—dapat dikembalikan.”
Obsesi Mary makin berbahaya ketika semua cara gagal: mulai dari ramalan, mantera, hingga suap. Ia pun akhirnya menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi Jimmy dalam usaha ekstrem demi mengembalikan “keberanian” putrinya. Hal ini mengundang penyelidikan polisi dan konflik moral yang tajam antara cinta seorang ibu dan konsekuensi dari tindak kekerasan.
Plot ini didasarkan pada kisah nyata serupa yang melibatkan pembunuhan oleh ibu remaja—menggambarkan batas tragis proteksi dan pengawasan agama. Nobody Dumps My Daughter disutradarai oleh Stanley M. Brooks dan ditulis oleh Richard Blaney dan Gregory Small, menampilkan Ana Ortiz dalam peran dramatisnya dan Sheila E. sebagai karakter paranormal misterius. Dengan nuansa era 1990-an dan keseimbangan antara horor psikologis dan drama kriminal, film ini menegaskan betapa fatamorgana “melindungi” dapat berubah jadi ancaman paling gelap.
0 Comments