video-section-banner-image

Sorry, Baby

Sorry, Baby (2025) adalah sebuah film drama independen Amerika yang ditulis, disutradarai, dan dibintangi oleh Eva Victor. Film ini merupakan debut penyutradaraan panjangnya, diproduksi oleh Barry Jenkins bersama studio A24. Mengangkat tema trauma, penyembuhan, dan solidaritas perempuan, kisahnya mengikuti Agnes (Eva Victor), seorang penulis muda yang mencoba memulihkan diri setelah pengalaman pelecehan seksual. Agnes (diperankan oleh Eva Victor) adalah seorang penulis muda yang karier dan kehidupannya tampak berjalan normal di New York. Namun di balik kesehariannya, ia menyimpan luka batin yang mendalam setelah mengalami pelecehan seksual di masa lalu. Peristiwa itu membekas sebagai trauma yang terus menghantui, membuatnya sulit menjalin hubungan intim maupun membangun rasa percaya terhadap orang lain. Dari sinilah perjalanan emosional Agnes dimulai, saat ia mencoba memahami kembali dirinya dan mencari cara untuk menyembuhkan luka yang tak kasat mata. Dalam usahanya menghadapi masa lalu, Agnes bertemu dengan sejumlah orang yang memberi warna pada perjalanannya. Sosok Lydie (Naomi Ackie) hadir sebagai teman yang penuh empati, menawarkan dukungan dan ruang aman untuk berbagi, sementara Preston Decker (Louis Cancelmi) merepresentasikan ketegangan dan konflik yang memperuncing rasa takut sekaligus keberanian Agnes. Hubungan-hubungan ini membuka lapisan emosi yang kompleks, memperlihatkan bagaimana trauma memengaruhi cara seseorang memandang dunia. Film ini tidak menampilkan kekerasan secara gamblang, melainkan memilih pendekatan yang puitis dan penuh empati. Narasi bergerak secara non-linier, memadukan humor halus dengan momen-momen reflektif yang menggambarkan bagaimana kenangan traumatis muncul dalam kehidupan sehari-hari. Eva Victor, yang juga menulis dan menyutradarai, menyajikan perspektif personal dengan gaya yang terasa seperti percakapan intim sekaligus pelukan lembut bagi penontonnya. Sorry, Baby pada akhirnya adalah sebuah kisah tentang pemulihan, solidaritas, dan keberanian untuk bersuara. Film ini menolak untuk semata-mata menjadi drama penderitaan, sebaliknya menekankan bahwa dari pengalaman pahit pun bisa lahir kekuatan, humor, dan harapan. Dengan kejujuran emosional dan sentuhan humanis, film ini menandai debut yang kuat bagi Eva Victor sebagai pembuat film, sekaligus menyuarakan pentingnya ruang aman bagi para penyintas untuk didengar. Untuk Film Yang Dideskripsikan Diatas Hanya Bisa Ditonton Di Filmpure21

  • 2025
  • 1h : 43m
  • 35 views
  • 7.6
  • English (UK)
  • Español
  • Français
Not Rated Yet
Add Review

You have to Sign In to share the review