video-section-banner-image

Harvest

Harvest (2025) adalah film drama berbahasa Inggris garapan sutradara Yunani Athina Rachel Tsangari, diadaptasi dari novel karya Jim Crace. Film ini menceritakan kehancuran sebuah desa terpencil yang perlahan diresapi oleh kekuatan ekonomi modern—sebuah alegori kuat tentang pertarungan antara tradisi dan kapitalisme dengan sentuhan horor rakyat (folk horror) yang mendalam. Dalam latar zaman yang samar—sebuah desa terpencil di pedesaan Skotlandia—komunitas kecil ini hidup serba cukup, harmonis dengan tanah dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Namun kedamaian mereka terganggu dengan munculnya tiga pendatang asing, digambarkan sebagai simbol dari perubahan yang mengancam struktur sosial yang telah lama bertahan. Desas-desus dan xenophobia mulai memenuhi udara, perlahan-lahan menyuburkan ketakutan terhadap yang berbeda. Tokoh utama, Walter Thirsk (Caleb Landry Jones), merupakan penduduk baru yang telah terintegrasi dengan masyarakat namun tetap dianggap asing oleh banyak orang. Sementara sahabat masa kecilnya, penguasa lokal Charles Kent (Harry Melling), menjalankan kekuasaannya dengan benevolensi yang rapuh. Saat seorang kartografer (Arinzé Kene) didatangkan untuk memetakan tanah—sebuah langkah simbolik menuju kapitalisasi tanah—gelombang ketidakpercayaan dan ketegangan mulai terlihat. Melalui tujuh hari yang terasa seperti mimpi buruk hallusinasional, masyarakat yang dulu stabil mulai hancur oleh tindakan kolektif menolak perubahan. Ritual-ritual folky, seperti memukul kepala anak-anak terhadap batu batas desanya, dan pengorbanan simbolis seperti pembakaran lumbung pertanian, menjadi indikasi kejatuhan. Film ini juga memasukkan elemen isu gender dan kekerasan, membawa dimensi psikologis mendalam atas keterasingan—ditambah kehadiran sosok Misteri Beldam (Thalissa Teixeira), yang melambangkan fragilitas hubungan antara manusia dan tanah. Secara visual, Harvest begitu menggetarkan—dihidupkan oleh sinematografi Sean Price Williams dengan palet warna cakram 16mm yang kaya: emas kemerahan saat matahari senja, tanah menggenang lembab, dan dedaunan bergerak lembut. Film ini seperti sebuah balada sinematik yang dua-duanya sensual dan mengerikan—menggambarkan kerakusan kapitalisme yang datang dan lambat laun menghancurkan komunitas yang menghormati tanah. Meskipun dikritik karena ritme yang lamban dan simbolisme yang berlebihan, Harvest tetap dianggap sebagai karya antagonis yang menyentuh, alegoris, dan fenomenal. Untuk Film Yang Dideskripsikan Diatas Hanya Bisa Ditonton Di Filmpure21

  • 2025
  • 2h : 14m
  • 66 views
  • 7.0
  • English (UK)
  • Français
Not Rated Yet
Add Review

You have to Sign In to share the review