video-section-banner-image

Abraham’s Boys

Abraham’s Boys (2025) adalah film horor psikologis dan thriller keluarga yang disutradarai oleh Natasha Kermani, diadaptasi dari cerita pendek karya Joe Hill. Film ini dibintangi oleh Titus Welliver sebagai Abraham Van Helsing, Jocelin Donahue sebagai Mina, serta Brady Hepner dan Judah Mackey sebagai putra-putra mereka, Max dan Rudy. Selama hampir dua dekade pasca kekalahan Dracula, Dr. Abraham Van Helsing (Titus Welliver) menetap di pedesaan terpencil California bersama istri, Mina (Jocelin Donahue), dan dua putranya, Max (Brady Hepner) dan Rudy (Judah Mackey). Hidup mereka relatif sunyi namun tidak damai—ketegangan batin Mina akibat pengalaman masa lalunya dan keseriusan Abraham yang berlebihan menciptakan suasana mencekam yang menyelimuti rumah mereka. Segala sesuatunya mulai berubah ketika sebuah tim survei rel kereta api tiba di dekat rumah mereka—merupakan gangguan pertama dari luar lingkungan terpencil mereka. Perilaku Mina makin memberat: ia sering berbicara sendiri pada malam hari, menunjukkan perilaku erratik, dan menyatakan bahwa Dracula mungkin kembali. Sementara itu, Max dan Rudy mulai mengalami mimpi buruk dan mendengar suara-suara aneh dari lantai rumah, yang memicu kegelisahan dan keraguan atas kewarasan ayah mereka. Suatu malam, Rudy menemukan pintu tersembunyi menuju ruang bawah tanah di kantor ayah mereka. Di dalamnya, mereka menemukan seorang wanita yang terikat—yang kemudian dibunuh secara brutal oleh Abraham sebagai bentuk “perlindungan” dan uji untuk keduanya. Abraham kemudian memerintahkan Max untuk menikam hati wanita itu dan meminta Rudy memenggal kepalanya. Adegan mengerikan ini menjadi titik balik bagi Max dan Rudy: loyalitas mereka terhadap ayah diuji sampai batasnya, mereka mulai mempertanyakan apakah ayah mereka adalah seorang pahlawan atau sosok tirani yang rapuh dan berbahaya. Ketika kebenaran di balik penyakit Mina dan tindakan ayah mereka terkuak, Max dan Rudy memutuskan bahwa satu-satunya jalan keluar adalah kabur—menerima bahwa untuk menyelamatkan diri, mereka harus melawan warisan yang orang tua mereka bangun. Film berakhir dengan mereka menunggang kuda, membawa barang-barang mereka, menuju masa depan yang tak diketahui—disertai monolog Abraham yang mengklaim keras bahwa ketegasannya adalah wujud cinta dan perlindungan, meski telah meremukkan kehormatan keluarga. Abraham’s Boys menempuh pendekatan horror psikologis yang gelap: bukan soal monster yang muncul, melainkan trauma keluarga, kesetiaan buta, dan dugaan kegelapan yang berada di balik pelindung terdekat kita. Dengan atmosfer sinematis western terpencil dan sinematografi sinematik Julia Swain, film ini memancarkan ketegangan halus yang menempel dan meresap dalam—dengan tema-tema seperti generational trauma dan moral abu-abu yang sulit dijawab. Untuk Film Yang Dideskripsikan Diatas Hanya Bisa Ditonton Di Filmpure21

  • 2025
  • 1h : 29m
  • 31 views
  • 4.5
  • English (UK)
Not Rated Yet
Add Review

You have to Sign In to share the review