Lake Jesup: Bonecrusher’s Revenge (2025) berlatar di Danau Jesup, sebuah rawa kelam yang terkenal dengan legenda makhluk prasejarah bernama Bonecrusher, predator raksasa yang konon telah memangsa apa saja yang masuk ke wilayahnya. Ketika sekelompok peneliti hewan liar datang untuk menyelidiki peningkatan hilangnya hewan dan manusia di sekitar danau, mereka awalnya menganggapnya sebagai gangguan buaya biasa. Namun serangkaian temuan aneh—tanda gigitan besar, pergerakan sonar yang tidak wajar, dan suara gemuruh di bawah air—memberi petunjuk bahwa sesuatu yang jauh lebih mematikan sedang mengintai.

Di antara tim tersebut, Dr. Alyssa Grant, seorang biolog kelautan yang skeptis, mulai percaya bahwa legenda Bonecrusher bukan hanya cerita rakyat. Ketika perahu mereka diserang secara tiba-tiba dan salah satu anggota tim hilang, suasana berubah drastis dari penelitian ilmiah menjadi perjuangan hidup dan mati. Alyssa menemukan bahwa makhluk itu berevolusi jauh lebih cerdas dan agresif daripada spesies reptil mana pun yang pernah ia pelajari.

Sementara itu, pihak berwenang berusaha menutupi insiden tersebut agar tidak menimbulkan kepanikan massal, memaksa Alyssa dan timnya bertindak sendiri. Mereka bekerja sama dengan Eli Mercer, seorang nelayan lokal yang pernah melihat Bonecrusher bertahun-tahun lalu dan kehilangan keluarganya karena makhluk tersebut. Dengan pengetahuan lokal Eli dan keahlian ilmiah Alyssa, mereka berusaha memutus siklus kematian yang terus berulang di Danau Jesup.

Pada puncaknya, Lake Jesup: Bonecrusher’s Revenge (2025) menampilkan pertarungan brutal antara manusia dan predator legendaris yang tak bisa dihentikan. Alyssa dan Eli harus berpacu melawan waktu untuk menjebak Bonecrusher sebelum makhluk itu menyerang kota terdekat. Film ini memadukan ketegangan survival, misteri legenda lokal, dan aksi monster yang intens—menghadirkan teror yang membuat penonton bertanya-tanya apakah beberapa legenda rawa seharusnya tidak pernah dibangkitkan.