Junior
Junior Abhinav alias Abhi, seorang mahasiswa teknik yang terlahir dari orang tua yang sudah lanjut usia, tumbuh di bawah kasih sayang penuh namun juga pengawasan ketat. Ayahnya, Kodandapani, rela meninggalkan kampung halaman demi kehidupannya bersama Shyamala, dan saat Shyamala meninggal saat Abhi masih bayi, Kodandapani membesarkannya sendirian dalam suasana yang penuh tekanan—menjadikan Abhi merasa bahwa kebebasan dan masa muda yang “normal” baginya selalu terbatas. Di semester awal kuliahnya, Abhi ingin menikmati empat tahun mahasiswa: bersenang-senang dengan teman, membuat kenangan, bahkan mungkin jatuh cinta. Namun ia juga harus menghadapi kenyataan bahwa ayahnya enggan melepaskan kontrol dan bahwa Abhi belum benar-benar menemukan jati dirinya.
Saat Abhi menjalani magang di sebuah perusahaan teknologi besar (Rise Solutions), ia bertemu dengan Vijaya Soujanya—atasan yang keras, profesional, dan tak mudah didekati—yang juga merupakan anak dari pemilik perusahaan. Konflik antara gaya hidup santai Abhi dengan sikap tegas Vijaya berkembang, dan dalam prosesnya Abhi tak hanya belajar tanggung jawab profesional, tetapi juga menemukan korupsi dalam proyek perusahaan yang terkait dengan kampung asal keluarganya. Lewat penyelidikan itu, Abhi mulai membuka rahasia besar: ternyata Vijaya bukan sekadar “bos” yang dingin, melainkan punya hubungan emosional dan keluarga yang tak ia duga sebelumnya. Dari sini, kisahnya merambah ke ranah rekonsiliasi antara generasi, antara anak dan orang tua, antara saudara yang terpisah, dan bagaimana Abhi memilih posisi dirinya—antara mencari kebebasan dan memahami akar serta tanggung jawabnya.
Di babak akhir, Abhi harus menghadapi pilihan besar: memanfaatkan kekuatannya sebagai mahasiswa dan magang untuk memperbaiki sistem perusahaan sekaligus menyembuhkan luka lama dalam keluarga; atau tetap berada di zona nyaman, menghindar dari konfrontasi. Film berakhir dengan klimaks emosional di mana keluarga yang tampak tak sempurna ini mencoba menyembuhkan diri dan memahami satu sama lain—bahwa cinta, perhatian, kelalaian semua bisa menyisakan bekas, dan bahwa masa muda bukan hanya soal kebebasan, tetapi juga pemahaman.
Kesan akhir yang ingin ditinggalkan: meskipun jalan hidup Abhi adalah yang santai dan penuh gelak tawa di kampus, ia akhirnya tahu bahwa setiap kebebasan butuh tanggung jawab, dan setiap hubungan butuh pengertian — dan itulah yang membuat “Junior” lebih dari sekadar film mahasiswa biasa.

0 Comments