
The Savior of the World
The Savior of the World (2025) Sejak lahir, Wang Xuanzhi membawa “roh iblis” di dalam dirinya—a demi kekuatan yang misterius, namun juga kutukan yang selalu mengancam kewarasannya. Untuk menyelamatkan dirinya dari kehancuran batin, ia memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Wangchuan Town, dengan tujuan menyeberangi Sungai Wangchuan menuju batas antara tiga realm (dunia manusia, roh/ghaib, dan alam roh jahat).
Dalam perjalanannya, Wang Xuanzhi dan rombongan menghadapi berbagai tantangan supernatural. Mereka mendengar kisah Tragis tentang seorang pelaut penyeberangan, Liangren, yang terlibat dalam kisah cinta memilukan dengan seorang wanita roh. Tergerak oleh kisah tersebut, Wang Xuanzhi memutuskan bahwa untuk meredakan kutukan roh dalam dirinya, mereka harus menemukan lukisan roh wanita itu di Istana Bawah Tanah, membangkitkan kembali roh tersebut agar cinta Liangren dan roh itu dapat disatukan kembali.
Istana Bawah Tanah ternyata dipenuhi oleh jebakan mistis, makhluk roh, dan ujian moral. Xuanzhi harus menjaga keseimbangan antara kekuatannya yang gelap dan keinginannya untuk menjadi “penyelamat”. Teman‐temannya ikut bergulat bukan hanya dengan musuh luar, tapi juga dengan keraguan, kesetiaan, dan pengorbanan.
Di klimaks cerita, pertemuan dengan roh wanita itu menjadi momen penting. Xuanzhi mesti menghadapi konsekuensi dari keputusannya: apakah ia mampu membangkitkan roh itu dan menyatukannya kembali dengan Liangren—atau jika prosesnya justru memperkuat roh jahat dalam dirinya? Keberhasilan tidak hanya berarti pembebasan pribadi, tapi juga penyelamatan bagi dunia antara realm yang terancam oleh ketidakseimbangan roh. The Savior of the World menampilkan peperangan antara terang dan gelap, antara manusia dan roh, dalam sebuah kisah fantasi yang menguji batas pengorbanan dan kemanusiaan.
0 Comments