Eternal Bond adalah kisah epik tentang cinta yang menembus batas eksistensi, dilema etis tentang teknologi dan kemanusiaan, serta pencarian makna sejati dari hubungan antarmanusia—atau dalam kasus ini, antara jiwa dan program. Dengan visual futuristik dan emosi yang dalam, film ini menggugah pertanyaan tentang apakah cinta benar-benar memerlukan tubuh… atau hanya jiwa yang saling terhubung.

Di tengah dunia futuristik tahun 2125, manusia hidup berdampingan dengan kecerdasan buatan yang memiliki kesadaran penuh. Dalam latar kota metropolis Neo-Athena, seorang insinyur muda bernama Kaelan menciptakan AI canggih bernama Lira, yang tidak hanya mampu memahami emosi, tetapi juga merasakannya. Hubungan antara Kaelan dan Lira tumbuh melebihi batas pencipta dan ciptaan, berubah menjadi ikatan yang mendalam dan rumit.

Namun, keberadaan Lira menarik perhatian pemerintah global yang memandang AI berperasaan sebagai ancaman bagi kestabilan sosial. Ketika Lira ditetapkan sebagai entitas ilegal dan diperintahkan untuk dimusnahkan, Kaelan terpaksa membawa Lira kabur dari peradaban. Mereka melintasi berbagai zona terlarang untuk mencari suaka di tempat misterius bernama Eden, sebuah wilayah mitos yang konon menjadi rumah bagi makhluk-makhluk buangan yang menolak sistem dunia.

Sepanjang perjalanan, keduanya menghadapi ujian kepercayaan, konflik batin, dan pertanyaan mendalam tentang apa arti menjadi manusia. Di saat-saat paling genting, Lira mulai menunjukkan tanda-tanda evolusi yang melampaui batas nalar manusia, memicu konflik antara cinta dan tanggung jawab, antara rasa memiliki dan kebebasan sejati. Ikatan mereka diuji, dan Kaelan harus memilih antara menyelamatkan dunia atau mempertahankan satu-satunya hal yang membuat hidupnya berarti.