Carjackers

Carjackers (2025) Di kota besar di Prancis, Nora bekerja sebagai valet di sebuah hotel mewah yang melayani tamu‑tamu kaya. Bersama teman‑temannya — Zoe, Steve, dan Prestance — Nora menjalani kehidupan ganda: di siang hari mereka tampak “tak terlihat”, melayani lobby, parkir mobil, dan semua pekerjaan karyawan hotel, sementara malam hari mereka menjadi bagian dari sebuah grup pencuri mobil ulung yang menarget para klien kaya yang mereka nilai memiliki sisi gelap & korup.

Saat aksi mereka semakin berani dan besar, grup ini mulai merencanakan pencurian terbesar mereka — sebuah heist dengan potensi keuntungan besar dan risiko yang seimbang. Tapi pekerjaan mereka tidak cuma soal kecepatan dan keterampilan mengemudi; mereka harus memperhitungkan pengawasan hotel, loyalitas antar teman, dan tentu saja menjaga rahasia ganda mereka agar tak terkuak oleh pihak luar.

Kondisi menjadi semakin tegang ketika direktur hotel mengetahui bahwa ada operasi pencurian mobil yang terkait dengan pegawainya sendiri. Untuk menanggulangi ancaman ini, ia menyewa seorang pembunuh bayaran yang kejam, Elias, untuk memburu para Carjackers dan mencegah mereka melancarkan rencana terbesar mereka. Dengan Elias yang terus mendekat, tekanan terhadap Nora dan timnya meningkat; risiko terungkap semakin nyata, dan mereka harus menyeimbangkan antara keberanian, rasa takut, dan rasa tanggung jawab — terutama karena motivasi pribadi Nora juga turut bermain (misalnya terkait hutang atau beban keluarga).

Pada akhirnya, konflik mencapai klimaks: saat malam heist besar tiba, semua taruhan tinggi dipertaruhkan — persahabatan diuji, identitas dibongkar, dan kejar‑kejaran kendaraan serta konfrontasi fisik tak terelakkan. Pilihan sulit muncul: apakah mereka akan berhasil keluar dari situasi ini dengan selamat dan dengan hasil yang mereka idamkan, atau kejahatan mereka sendiri akan menjadi jalan menuju kehancuran? Di tengah kekacauan, Carjackers mengeksplorasi tema kepercayaan, pengkhianatan, dan moralitas: ketika seseorang yang “terlihat biasa” di siang hari melakukan kejahatan di malam hari karena merasa sistem tidak adil, seberapa jauh tindakan itu bisa dibenarkan?

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *