Burner
Burner (2025) Kiki, seorang ibu tunggal, baru saja dibebaskan dari penjara. Setelah keluar, ia bertekad untuk memulai hidup baru dan menata kembali masa depannya. Salah satu usahanya adalah merebut kembali hak asuh atas putrinya yang remaja, yang sempat terpisah selama masa hukuman.
Dengan anaknya di sisinya, Kiki berusaha menjalani hidup dengan sebaik mungkin: bekerja, menjaga hubungan personal, dan membangun kembali kepercayaan diri serta reputasinya di masyarakat. Semua tampak berjalan membaik—sampai masa lalu yang suram mulai mengintai kembali.
Ketika mantan suaminya — seorang pengedar narkoba yang kejam — muncul kembali dalam kehidupan mereka, segala sesuatu mulai kacau. Kedatangannya bukan hanya membawa ancaman fisik, tapi juga kemungkinan bahwa Kiki bisa kembali dimasukkan ke penjara jika namanya kembali tercemar atau jika situasi memaksanya melanggar hukum. Anak remaja Kiki pun ikut menjadi sasaran ketidakstabilan yang dibawa mantan tersebut.
Untuk melindungi dirinya dan putrinya, Kiki harus membuat keputusan drastis: bagaimana “menghilangkan” ancaman dari mantan suaminya—tanpa tertangkap, tanpa kembali ke kehidupan kriminal yang dulu. Konflik batin muncul antara keinginan membela diri dan moralitas, antara takut kehilangan kembali segala yang telah ia bangun dan ketakutan bahwa tindakan nekat bisa membuatnya jatuh ke lubang yang sama. Film ini menyoroti tema kekuatan seseorang yang bangkit dari kegagalan, perlindungan orang tua terhadap anaknya, dan bagaimana masa lalu terus bisa memberi dampak yang besar meskipun telah berusaha melupakannya.

0 Comments