Saiyaara (2025) Di tengah gemerlapnya kota Mumbai yang tak pernah tidur, Saiyaara menghadirkan kisah cinta yang lembut namun penuh gejolak antara Ayaan, seorang fotografer jalanan yang hidup bebas, dan Zara, mahasiswi astrofisika yang rasional dan terstruktur. Pertemuan mereka terjadi secara tak sengaja saat Ayaan memotret fenomena langit di atap kampus Zara. Percakapan singkat malam itu tumbuh menjadi kedekatan yang tak terduga, menyatukan dua jiwa yang kontras: satu membumi, satu bercita-cita menembus langit.

Namun cinta mereka tidak berjalan mulus. Perbedaan latar belakang, tekanan keluarga, dan ambisi masing-masing mulai menguji hubungan yang rapuh itu. Ayaan berjuang untuk mengakui masa lalunya yang kelam, sementara Zara dihadapkan pada dilema antara impian akademiknya di luar negeri dan kehadiran Ayaan yang mengubah pandangannya tentang hidup. Di balik momen-momen romantis, terdapat perasaan kehilangan, ketakutan akan perpisahan, dan pencarian jati diri yang semakin menyesakkan.

Saat Zara mendapat kesempatan langka untuk bekerja di observatorium luar angkasa di Chile, keputusan harus diambil. Film ini menjelajahi ruang antara harapan dan kenyataan, antara memilih seseorang atau mengejar langit yang tak terbatas. Ayaan, yang selama ini merasa terjebak di bumi, mulai menyadari bahwa mencintai seseorang berarti juga harus berani melepaskan.

Saiyaara adalah drama romantis yang puitis dan emosional, disutradarai dengan sentuhan visual yang memikat dan musik yang menghanyutkan. Mengambil judul dari kata dalam bahasa Urdu yang berarti “pengembara bintang”, film ini adalah perenungan akan cinta yang tak selalu harus dimiliki, tapi selalu dirasakan. Sebuah kisah tentang dua semesta yang bersinggungan sebentar—namun selamanya mengubah satu sama lain.