
Ogni Maledetto Fantacalcio
Ogni Maledetto Fantacalcio (2025) Semua bermula pada hari bahagia yang ganda—Gianni, juara bertahan liga fantacalcio “Mai una gioia,” menikah, dan sama hari itu juga menjadi hari penentuan liga musim ini. Namun, yang terjadi malah kacau: Gianni tiba-tiba menghilang dan bahkan tidak mengirimkan formasinya untuk pertandingan terakhir. Kekosongan ini langsung menimbulkan kepanikan di kalangan teman-teman fantallenatori-nya, yang merasa dipermainkan oleh persahabatan sekaligus oleh obsesi pada permainan.
Simone, sahabat Gianni dan seorang sceneggiatore yang malas namun kreatif (diperankan oleh Giacomo Ferrara), menjadi fokus dalam interogasi yang absurd dan jenaka di bawah pengawasan seorang hakim dengan sikap tajam diperankan oleh Caterina Guzzanti. Melalui flashback, screens di grup chat, dan meme-meme yang semakin memanas, terkuak drama digital yang paling tak masuk akal: teror ancaman mati, curahan emosi hingga tumpah, serta saling tuduh yang terus berlanjut di antara teman-teman dan pendatang baru bernama Andrea (Silvia D’Amico).
Latar belakang persahabatan unik—antara Simone, Gianni, seorang avvocato tak terbuka, seorang ricercatore yang sudah jadi bapak sekaligus ayah, serta hikikomori yang tak keluar rumah selama bertahun-tahun, ditambah mahasiswa fuoricorso yang enggan dewasa—digambarkan dengan komik sekaligus tragis. Kehadiran Andrea menjadi pemicu baru: misteri yang lebih dalam, tapi juga sentuhan emosi yang membangkitkan harapan dan kebingungan dalam ikatan yang selama ini dianggap kokoh.
Lewat durasi sekitar 90 menit, komedi karya Alessio Maria Federici ini bukan sekadar film ringan tentang game. Ia adalah satire tajam tentang bagaimana fantacalcio—yang bagi sebagian orang adalah hiburan—dapat menjadi panggung utama dari obsesi, kompetisi, hingga konflik eksistensial. Dengan nuansa yang “piccante” (tajam sekaligus menggoda) dan penuh ironi, film ini menyentil kita tentang batas antara persahabatan sejati dan konflik digital, di mana “fantasy game” bisa berubah menjadi pertaruhan antara hidup, bonus, dan balas dendam.
0 Comments