
Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian
Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian (2025) Di sebuah kota kecil yang tak pernah masuk peta tren, hidup seorang remaja bernama Naya, 17 tahun, yang memendam mimpi besar menjadi penari kontemporer kelas dunia. Namun hidup tidak berpihak padanya — ayahnya seorang sopir angkot yang kehilangan pekerjaan, ibunya sakit-sakitan, dan keluarga menuntut Naya untuk segera bekerja demi membantu ekonomi rumah. Di tengah keterbatasan itu, Naya hanya punya satu pegangan: keyakinan bahwa mimpinya bukan sekadar angan-angan.
Suatu hari, sebuah ajang pencarian bakat internasional mengadakan audisi terbuka secara virtual, dan Naya diam-diam ikut berpartisipasi. Dengan bantuan sahabatnya, Jaka, dan seorang guru tari tua yang pernah menjadi legenda, Naya mulai melatih tubuh dan mentalnya — di ruang sempit, di tengah keterbatasan, dan melawan waktu. Namun tak hanya raga yang diuji, tapi juga hatinya: ketika cinta, pengkhianatan, dan kenyataan pahit mulai datang silih berganti.
Saat semua seolah runtuh — harapan pupus, impian hampir ditinggalkan — Naya menemukan kembali makna dari mimpi itu sendiri. Bahwa mengejar mimpi bukan soal menang atau kalah, tapi soal keberanian untuk tetap berdiri ketika tak ada lagi yang percaya, bahkan saat diri sendiri mulai ragu. Dengan satu langkah terakhir, Naya melawan takdir yang ditentukan orang lain — dan memilih jalannya sendiri.
“Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian (2025)” adalah kisah tentang perjuangan generasi muda dalam menemukan arti hidup, membela mimpi, dan meredefinisi takdir. Dibingkai dengan visual yang indah, musik yang menggetarkan, dan emosi yang jujur, film ini adalah seruan bagi siapa pun yang pernah merasa kecil: untuk tetap percaya.
0 Comments