Alma and the Wolf adalah film fantasi gelap yang mengisahkan perjalanan seorang gadis buta bernama Alma, yang tinggal di desa terpencil di tengah hutan berkabut. Sejak kecil, Alma memiliki kemampuan aneh: ia bisa “melihat” melalui suara dan bayangan yang hanya bisa ia rasakan. Hidupnya berubah ketika desa tempat ia tinggal mulai diteror oleh makhluk misterius yang diyakini sebagai serigala kutukan — makhluk legenda yang muncul setiap generasi untuk menuntut korban jiwa.

Suatu malam, Alma diselamatkan oleh seekor serigala berwarna perak dari serangan pemburu yang mengira ia jelmaan kutukan itu. Alih-alih membunuh, serigala itu justru melindunginya, dan sejak saat itu keduanya menjalin ikatan unik yang melampaui batas antara manusia dan binatang. Namun, desa mulai mencurigai Alma, percaya bahwa ia bersekutu dengan kegelapan. Diburu oleh orang-orang yang dulu ia anggap keluarga, Alma memutuskan untuk mengungkap asal-usul serigala itu dan rahasia kelam yang menghubungkan mereka.

Dalam pencariannya, Alma menemukan bahwa ia adalah keturunan dari penjaga kuno hutan — perempuan-perempuan yang dulu menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia roh. Serigala perak bukanlah kutukan, melainkan penjaga terakhir dari dunia yang dilupakan, dan kini hanya Alma yang bisa membangkitkan kembali kekuatan lama yang bisa menyelamatkan hutan — atau membiarkannya musnah selamanya. Namun untuk melakukannya, ia harus mengorbankan sesuatu yang paling ia cintai: kepercayaannya kepada manusia.

Alma and the Wolf adalah kisah tentang keberanian, identitas, dan hubungan magis antara manusia dan alam. Dengan latar dunia yang mistis, atmosfer gelap yang memikat, dan karakter utama yang kuat, film ini menggugah pertanyaan mendasar: siapa sebenarnya “binatang buas” — makhluk di hutan, atau ketakutan yang dibangun manusia sendiri?