 
		The Glassworker
The Glassworker Di sebuah kota kecil yang dikenal dengan seni kaca legendarisnya, hidup Vincent, pemuda berbakat yang tumbuh di bengkel kaca milik ayahnya. Setiap hari ia mengolah pasir, api, dan cahaya menjadi karya yang memikat, seolah setiap potongan kaca menyimpan napas kehidupan. Dunianya tenang dan sederhana, sampai suatu hari seorang gadis pemain biola bernama Alliz hadir, membawa melodi yang lembut namun menyentuh relung hatinya yang paling dalam.
Persahabatan mereka perlahan tumbuh menjadi rasa yang lebih dalam, namun takdir tidak berpihak sepenuhnya. Perang mulai membayangi negeri, menciptakan jurang antara rakyat dan mereka yang hidup di bawah disiplin militer. Alliz, yang berasal dari keluarga perwira, terjebak di antara dunia musik yang ia cintai dan ekspektasi keras keluarganya. Sementara Vincent menyaksikan bengkel kaca—rumah, cinta, dan warisannya—mulai retak oleh tekanan zaman dan konflik yang tak ia minta.
Saat gemuruh ketegangan memecah keseharian, keduanya dipaksa menghadapi kenyataan pahit: cinta dan mimpi tidak selalu selaras dengan dunia yang sedang terbakar. Vincent mencoba mempertahankan keindahan dalam hidupnya, menjadikan seni kaca sebagai perlawanannya terhadap kekerasan. Alliz, di sisi lain, harus memilih antara suara hatinya atau jalan yang telah ditentukan untuknya sejak lahir.
The Glassworker adalah kisah tentang cinta pertama yang tulus, benturan antara impian dan kewajiban, serta perjuangan menjaga keindahan dalam dunia yang dilanda kekacauan. Dalam setiap kepingan kaca yang membiaskan cahaya, film ini menghadirkan pesan lembut: bahwa keindahan, musik, dan cinta tetap bisa bersinar—meski dunia di sekitar mulai pecah.

0 Comments